Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot karkas pada sapi bali jantan dan betina dengan menggunakan bobot hidupnya. Hal tersebut dapat membantu peternak dan pembeli sapi untuk menduga bobot karkas menggunakan bobot hidup. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu sapi bali sebanyak 20 ekor jantan dan 24 ekor betina yang dipotong di Rumah Potong Hewan Mambal. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung pada bobot hidup dan bobot karkas. Data yang diperoleh dianalisis dengan independent t-test kemudian dianalisis dengan regression metode power. Hasil rata-rata pengukuran dari bobot hidup pada sapi bali jantan yaitu 312,55±13,96 kg sedangkan pada sapi bali betina 247,00±6,96 kg serta hasil rata-rata pengukuran dari bobot karkas pada sapi bali jantan yaitu 171,87±9,14 kg sedangkan pada sapi bali betina 115,43±3,33 kg. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan untuk sapi bali jantan adalah 0,954 sedangkan untuk sapi bali betina adalah 0,918. Nilai koefisien deteminasi (R2) yang didapatkan untuk sapi bali jantan adalah 0,91 dan untuk sapi bali betina adalah 0,843 sehingga ditemukan hubungan yang erat antara bobot hidup dengan bobot karkas pada sapi bali jantan dan betina. Hasil penelitian ini menunjukkan bobot karkas dapat diduga menggunakan bobot hidup dengan persamaan pada sapi bali jantan yaitu Y= 0,208X1,168 sedangkan pada sapi bali betina yaitu Y=0,763X0,911. Berdasarkan hasil analisis regression metode power dapat diketahui laju perubahan bobot karkas pada sapi bali jantan lebih tinggi daripada sapi bali betina sehingga sapi bali jantan lebih ekonomis untuk dipotong karena memiliki persentase bobot karkas lebih tinggi daripada sapi bali betina.