Hemodinamik tidak stabil sering ditemukan pada pasien kritis yang mendapat perawatan di ruang intensif salah satunya pasien dengan Covid-19. Apabila gangguan hemodinamik pasien tidak segera ditangani serta intervensi yang tidak dilakukan tepat waktu maka dapat berdampak terhadap otcome pasien seperti kegagalan organ hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh parameter hemodinamik non-invasif terhadap kejadian mortalitas pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di ICU. Penelitian yang menggunakan metode cohort retrospektif dengan 127 responden yang diambil dari rekam medis pasien menggunakan purposive sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat yang meliputi usia, jenis kelamin, length of stay (LoS), gambaran klinik hemodinamik, dan kejadian mortalitas, serta analisis multivariat menggunakan regrasi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suhu, tekanan darah sistolik, MAP, dan saturasi oksigen (pValue 0,000; 0,044; 0,001; 0,000; pValue< 0,05) merupakan variabel predictor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kejadian mortalitas pasien Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar perawat dan tenaga medis lainnya melakukan monitoring hemodinamik dengan baik dalam upaya penetapan diagnosis yang akurat, penentuan pengobatan yang tepat, dan monitoring terhadap respon pengobatan.Kata Kunci: Co v id - 1 9 , I CU, m o r t a l i t a s , parameter hemodinamik