Edukasi Mengenai Pentingnya Ketahanan Pangan Rumah Tangga dan Model Pemanfataan Pekarangan pada Pengurus TP-PKK Desa Dame I

Abstract

Status gizi setiap individu secara tidak langsung dipengaruhi oleh ketahanan pangan rumah tangga. Kejadian kurang gizi kronis lebih berisiko terjadi pada anak dari keluarga rawan pangan dibandingkan yang tahan pangan. Peningkatan pengetahuan demi mendukung perubahan perilaku dalam hal ini pemanfataan pekarangan guna mendukung ketahanan pangan. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan anggota TP-PKK Desa Dame I tentang pentingnya ketahanan pangan rumah tangga guna mencegah terjadinya kurang gizi kronis serta menginisiasi model pemanfaatan pekarangan. Metode pelaksanaan kegiatan melalui penyuluhan dan diskusi serta pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner (pre-test dan post test). Hasil pengukuran menunjukan peningkatan pengetahuan dengan peningkatan proporsi peserta yang kategori pengetahuannya baik. Usulan model pemanfataan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di setiap lindongan juga mendapat respon baik dari mitra. Sehingga dapat disumpulkan bahwa kegiatan penyuluhan berhasil dengan baik dan lewat peningkatan pengetahuan ini peserta diharapkan dapat mengaplikasikan teori melalui pemanfaatan pekarangan di setiap lindongan.

Potential of Indonesian indigenous community local wisdom for food security

“…The Indonesian government's policies in the food sector lead to achieving sustainable development goals, and should not only use a technological (agricultural) perspective. Previous research has also looked at food security as a condition of food availability at the family level [26][27][28]. Some studies also focus on food security in certain areas [29][30][31][32][33][34][35][36][37].…”

Peningkatan Kapasitas Pekarangan sebagai Sumber Pangan Suku Kokoda untuk Pencegahan Kek di Masa Pandemi Covid-19

“…Kejadian gizi buruk kronis lebih berisiko pada anak rawan pangan daripada anak tidak rawan pangan. Meningkatkan pengetahuan untuk mendukung perubahan perilaku, dalam hal ini pemanfaatan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan (Sanggelorang & Malonda, 2021) Ketahanan pangan selalu menjadi isu utama di sebagian besar negara seiring dengan pertumbuhan populasi masyarakat, peningkatan daya beli dan peningkatan dinamika iklim global. Salah satu upaya membangun ketahanan pangan keluarga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, antara lain melalui pemanfaatan lahan pekarangan.…”

Tinjauan Literatur: Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat Indonesia Selama Pandemi COVID-19

“…Telah dilakukan penyuluhan terkait ketahanan pangan rumah tangga baik secara virtual (Besila, Mangunsong dan Debora, 2021;Rachim dan Dudi, 2021;Setyaningsih dan Agussafutri, 2021) atau secara langsung (Sanggelorang dan Malonda, 2021). Selain sosialisasi mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dalam upaya mendukung ketahanan pangan selama pandemi, dilakukan juga pemberian bibit tanaman (Wulandani, Rani dan Anggraini, 2020;Aidha dan Harahap, 2021;Sunanti dan Aviory, 2021).…”

“…Selain sosialisasi mengenai pemanfaatan lahan pekarangan dalam upaya mendukung ketahanan pangan selama pandemi, dilakukan juga pemberian bibit tanaman (Wulandani, Rani dan Anggraini, 2020;Aidha dan Harahap, 2021;Sunanti dan Aviory, 2021). Kegiatan tersebut menghasilkan peningkatan pengetahuan dan antusiasme peserta untuk melakukan secara mandiri atau kolektif warga setempat (Sanggelorang dan Malonda, 2021;Besila, Mangunsong dan Debora, 2021;Rachim dan Dudi, 2021;Setyaningsih dan Dwi A, 2021). Kegiatan yang dilakukan oleh Wulandari dan Anggraini (2020) mendapat apresiasi tinggi dan tanggapan positif dari sebagian besar masyarakat karena kegiatan ini dapat menghasilkan cadangan sumber daya alam dalam menghadapi pandemi serta berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.…”