Dyeing Studies with Eucalyptus, Quercetin, Rutin, and Tannin: A Research on Effect of Ferrous Sulfate Mordant

Abstract

Natural dyes fromEucalyptusleaf extract, quercetin, rutin, and tannin were applied to silk fabric by pad-batch and pad-dry techniques under different conditions. Ferrous sulfate was used as a mordant. The dyeing properties were evaluated by measuringK/SandCIELABvalues. In addition, the different fastness properties were evaluated. The effect of dyes at different concentration levels with respect to their colour strength was also studied.

Influence of Dyeing Conditions on Colour Strength and Colour Co-Ordinates of Silk Yarn Dyed with Acacia nilotica Pods

“…Thus, ferrous sulphate salts can form a ternary complex on one site with the fibre and in the other site with the dye. This resulted in higher dye uptake as well as shade change due to mordanting with ferrous sulphate (Uddin, 2014 This could be due to, transition metal ions of ferrous sulphate that bond strongly with natural dye molecules due to their ability to form coordination complexes and thus yields deeper shades of dyed silk yarn stated by Mongkholrattanasit (2013).…”

Pengaruh Suhu dan Lama Pencelupan Benang Katun pada Pewarnaan Alami dengan Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb)

“…Komponen pewarna alam yang penting dari tanaman pada dasarnya adalah flavonoid, quinoids, indigoids, tanin, dan komponen lainnya yang berperan sebagai gugus pembawa warna (kromofor) pada pewarnaan tekstil (Erkan et al, 2014;Mongkholrattanasit et al, 2013). Salah satu sumber pewarna alam untuk tekstil yang cukup potensi di Indonesia adalah gambir (Uncaria gambir Roxb).…”

“…Intensitas warna yang rendah dari pewarna alami telah banyak diperbaiki melalui penelitian sebelumnya diantaranya dengan penggunaan zat mordan (Wanyama et al, 2010;Moiz et al, 2010), suhu dan lama pencelupan (Punrattanasin et al, 2013;Tayade & Adivarekar, 2013).…”

“…Dengan demikian jumlah molekul aktif yang berinteraksi di permukaan serat juga meningkat. Punrattanasin, et al (2013) m e n a m b a h k a n , m e n i n g k a t n y a s u h u p e n c e l u p a n p a d a p e w a r n a a n s u t r a menggunakan pewarna dari kulit tanaman bakau telah meningkatkan kekuatan warna (nilai K/S).…”

“…Mulai dari pertama kali zat warna menempel di permukaan serat (adsorpsi), kemudian berdifusi menuju sentral serat sampai terjadi kesetimbangan (penetrasi). Menurut Punrattanasin et al (2013), waktu pencelupan berpengaruh pada nilai intensitas warna (K/S). Semakin lama waktu pencelupan, kekuatan warna yang diperoleh lebih tinggi sampai tercapai kesetimbangan.…”