2016
DOI: 10.24960/jli.v6i1.716.25-37
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Suhu dan Lama Pencelupan Benang Katun pada Pewarnaan Alami dengan Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb)

Abstract: ABSTRAKPewarna alam gambir digunakan sebagai pewarna pada benang katun melalui ekstraksi ulang dari gambir asalan. Al (SO ) , FeSO dan CaO digunakan sebagai mordan dengan metoda 2 4 3 4 pasca mordanting. Proses pencelupan dilakukan melalui tahapan; ekstraksi ulang gambir asalan, pengelantangan benang katun, pencelupan dengan larutan ekstrak gambir, pemordanan dengan metoda pasca mordanting, dan finishing. Proses pencelupan dilakukan pada suhu 30, 50 dan 70°C dengan lama pencelupan 5, 15 dan 25 menit. Analisis … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
7

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(9 citation statements)
references
References 5 publications
(12 reference statements)
0
2
0
7
Order By: Relevance
“…The reaction of the complexity between aluminum metal and dye is weaker than other metals Failisnur and Sofyan, 2016;Khattak et al, 2014). The color intensity is strongly associated with the reaction that occurs between the dyeing molecules and the positively charged metal mordant (Wanyama et al, 2010).…”
Section: Results Of Dyeing and Color Intensitymentioning
confidence: 99%
“…The reaction of the complexity between aluminum metal and dye is weaker than other metals Failisnur and Sofyan, 2016;Khattak et al, 2014). The color intensity is strongly associated with the reaction that occurs between the dyeing molecules and the positively charged metal mordant (Wanyama et al, 2010).…”
Section: Results Of Dyeing and Color Intensitymentioning
confidence: 99%
“…Penyerapan zat warna ke dalam serat membutuhkan tahapan dan langkah sampai dicapainya proses kesetimbangan. Mulai dari bergeraknya larutan zat warna agar menempel pada bahan (migrasi), selanjutnya terdorongnya zat warna menempel di permukaan serat bahan (adsorpsi), kemudian berdifusi dari permukaaan bahan menuju sentral serat sampai terjadi kesetimbangan (penetrasi) [17] [25]. Menurut Titiek Pujilestari [26], penyerapan pewarna alam tingi oleh kain katun sampai pada titik kejenuhan serat dicapai pada perlakuan pencelupan sebanyak 11 kali.…”
Section: Uji Tahan Luntur Warna Terhadap Gosokan Kainunclassified
“…Penelitian pemanfaatan gambir untuk mewarnai kain katun, sutera, viskos dan dobi juga telah banyak dilakukan, diantaranya (Failisnur et al, 2017(Failisnur et al, , 2018Sofyan et al, 2015), demikian juga untuk mewarnai kain batik (Atika et al, 2016;Failisnur et al, 2017;Failisnur and Sofyan, 2019). Penggunaan gambir untuk mewarnai benang belum banyak dilakukan, masih terbatas pada benang katun (Failisnur and Sofyan, 2016;Sofyan and Failisnur, 2017), sementara untuk benang sutera belum banyak dilaporkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil pewarnaan benang katun menggunakan ekstrak gambir dengan mordan CaO memberikan arah warna coklat sampai coklat kemerahan (Failisnur and Sofyan, 2016). Warna yang ditimbulkan berasal gugus kromatofor pada gambir berupa tanin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation