Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Dalam syariat Islam, terdapat larangan mengkonsumsi produk non-halal, di antaranya produk yang mengandung babi. Gen cytochrome b pada babi terpilih sebagai gen pengkode spesies babi dengan bantuan metode analisis Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas kit PRIME-CYTO (Gabungan antara Green Master Mix dan primer CYTB-Full untuk PCR konvensional; gabungan qPCR Master Mix dan primer CYTB-Full untuk real-time PCR) untuk deteksi kandungan gen cytochrome b (cyt b) babi. Hasil penelitian menunjukkan kit PRIME-CYTO sensitif terhadap gen cyt b babi pada metode PCR konvensional dan real-time PCR. Persentase sensitivitas dan spesifisitas kit dengan metode PCR konvensional berturut-turut adalah 100% dan 100%; pada real-time PCR adalah 85% dan 10%. PCR konvensional dapat mendeteksi isolat DNA daging babi hingga kadar minimal 3 ng/μL; pada isolat DNA sosis babi hingga kadar minimal 10 -7 ng/μL. Penggunaan Master Mix dengan probe disarankan untuk meningkatkan spesifisitas pada metode real-time PCR.