2018
DOI: 10.23887/mkg.v18i2.12798
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Drone Untuk Percepatan Pemetaan Bidang Tanah

Abstract: Since 2016 the government has accelerated the registration of land systematically complete until in 2025 the whole plot of land in Indonesia registered. In 2018 alone the government is targeting 7 million fields, and 2019 is targeting 9 million. To achieve these targets is required technology that can overcome this. Drone, better known as Unmanned Aerial Vehicle (UAV) or unmanned aircraft technology as a solution for mapping of land with a large target, time and area flexibility desired shooting, and detailed … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
2
0
15

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(17 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
15
Order By: Relevance
“…Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah solusi mendapatkan data dengan efektif dan efisien (9). Drone adalah perangkat yang dilengkapi dengan sistem pengendali terbang via gelombang, navigasi presisi (GPS) dan elektronik control penerbangan sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang autopilot (10). Drone biasanya juga dilengkapi dengan sensor kamera resolusi tinggi dan dapat melakukan pemotretan foto di udara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Drone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah solusi mendapatkan data dengan efektif dan efisien (9). Drone adalah perangkat yang dilengkapi dengan sistem pengendali terbang via gelombang, navigasi presisi (GPS) dan elektronik control penerbangan sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang autopilot (10). Drone biasanya juga dilengkapi dengan sensor kamera resolusi tinggi dan dapat melakukan pemotretan foto di udara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…UAV bertipe Quadcopter memiliki keunggulan tersendiri yakni dapat bergerak lebih stabil dan dapat terbang secara vertikal, sehingga untuk pemotretan dikawasan-kawasan tertentu, seperti kawasan padat pemukiman dapat dilakukan dengan lebih mudah. Sehingga dianggap sebagai solusi untuk pemetaan tanah dengan target yang banyak, feksibilitas waktu dan areal pemotretan yang diinginkan, dan hasil pemotretan resolusi spasial yang detil serta biaya yang relatif lebih murah dibandingkan harga perekaman dengan satelit [8]. Efek sidelap-overlap (area pertampalan) juga dapat terpenuhi dengan baik, karena kecepatan UAV tidak terlalu tinggi sehingga foto udara yang dihasilkan juga lebih bagus [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Drone adalah pesawat udara tanpa awak yang dapat melakukan misi secara mandiri dengan menggunakan beberapa sensor, komputer, penggerak dan sistem manipulasi (Wibowo, Sumiharto, & Hujja, 2015). Drone banyak digunakan untuk berbagai keperluan identifikasi, monitoring dan pemetaan antara lain; identifikasi batas administrasi wilayah (Suciani & Rahmadi, 2019), penentuan garis pantai (Nafiah, Nugraha, & Amarrohman, 2017), pemantauan tanaman dan lahan pertanian (Shofiyani, 2011), pemetaan substrat dasar perairan (Wahidin & Abdullah, 2018), pemetaan mangrove (Ruwaimana et al, 2018;Salim, Ati, & Kepel, 2018), pemetaan pulau-pulau kecil (Niendyawati & Artanto, 2014;Ramadhani, K, & Susanti, 2015) dan pemetaan tanah (Utomo, 2017). Keunggulan drone untuk pemetaan antara lain dapat dapat melakukan pendataan tanpa terkendala tutupan awan, dapat menyesuaikan data sesuai skala dan periode yang diinginkan serta biaya yang efektif (Niendyawati & Artanto, 2014)).…”
Section: Pendahuluanunclassified