2003
DOI: 10.1163/22134379-90003740
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dotting the dal and penetrating the letters; The Javanese origin of the Syair seribu masalah and its Bantenese spelling

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
2
0

Year Published

2009
2009
2023
2023

Publication Types

Select...
5
3
1

Relationship

1
8

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
Order By: Relevance
“…Karim (2014), misalnya, meneliti kekuatan struktur "Syair Mambang Jauhari" dengan kajian formal estetika syair sebagai karya sastra di samping isinya. Melalui medium bahasa, penyampaian isi syair merupakan dokumen penting dalam melihat sejarah perkembangan bahasa di suatu daerah, seperti kosakata, ejaan, tata bahasa, dan perkembangan arti leksikal sebagaimana dilakukan oleh Wieringa (2003) pada "Syair Seribu Masalah". Dalam konteks itu ia mengkaji hubungan sejarah bahasa Jawa dengan ejaan bahasa Banten.…”
Section: Daftar Referensiunclassified
“…Karim (2014), misalnya, meneliti kekuatan struktur "Syair Mambang Jauhari" dengan kajian formal estetika syair sebagai karya sastra di samping isinya. Melalui medium bahasa, penyampaian isi syair merupakan dokumen penting dalam melihat sejarah perkembangan bahasa di suatu daerah, seperti kosakata, ejaan, tata bahasa, dan perkembangan arti leksikal sebagaimana dilakukan oleh Wieringa (2003) pada "Syair Seribu Masalah". Dalam konteks itu ia mengkaji hubungan sejarah bahasa Jawa dengan ejaan bahasa Banten.…”
Section: Daftar Referensiunclassified
“…Karim (2014), misalnya, meneliti kekuatan struktur "Syair Mambang Jauhari" dengan kajian formal estetika syair sebagai karya sastra di samping isinya. Melalui medium bahasa, penyampaian isi syair merupakan dokumen penting dalam melihat sejarah perkembangan bahasa di suatu daerah, seperti kosakata, ejaan, tata bahasa, dan perkembangan arti leksikal sebagaimana dilakukan oleh Wieringa (2003) pada "Syair Seribu Masalah". Dalam konteks itu ia mengkaji hubungan sejarah bahasa Jawa dengan ejaan bahasa Banten.…”
Section: Daftar Referensiunclassified
“…Karim (2014), misalnya, meneliti kekuatan struktur "Syair Mambang Jauhari" dengan kajian formal estetika syair sebagai karya sastra di samping isinya. Melalui medium bahasa, penyampaian isi syair merupakan dokumen penting dalam melihat sejarah perkembangan bahasa di suatu daerah, seperti kosakata, ejaan, tata bahasa, dan perkembangan arti leksikal sebagaimana dilakukan oleh Wieringa (2003) pada "Syair Seribu Masalah". Dalam konteks itu ia mengkaji hubungan sejarah bahasa Jawa dengan ejaan bahasa Banten.…”
Section: Daftar Referensiunclassified