Distribution of Ploidy Level on Adiantumdiaphanum Blume at Various Altitudes in Probolinggo

Abstract

AbstrakPaku-pakuan diindikasikan dapat menjadi organisme poliploid akibat pengaruh ketinggian tempat. Pada penelitian ini, kajian tentang persebaran tingkat ploidy A. Diaphanum Blume Blume atas dasar perbedaan ketinggian tempat dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Daerah Leces (50 mdpl), Lumbang (460 mdpl), dan Sukapura (820 mdpl) merupakan tiga wilayah pengambilan sampel penelitian yang secara berturut-turut mewakili daerah dataran rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan tingkat ploidy dilakukan dengan menghitung jumlah kromosomsel-sel ujung akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh paku yang ditemukan di wilayah dataran sedang dan rendah merupakan individu diploid, sedangkan Adiantum yang ditemukan di wilayah dataran tinggi merupakan individu triploid. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ketinggian tempat dapat meningkatkan level ploidy pada Adiantum.Kata Kunci: Adiantum, altitud, level ploidy, poliploidi AbstractFerns are indicated could become polyploid organism due to altitude effect. In this research, the distribution of ploidy level on AdiantumdiaphanumBlume based on difference altitude was studied. This study was a survey research conducted in Probolinggo Regency which aims studying the effect of altitude on ploidy level in A. diaphanumBlume. Leces (50 masl), Lumbang (460 masl), and Sukapura (820 masl) were the tree research sampling areas that represent low, medium, and highland location, respectively. The determination of ploidy level was conducted by counting the chromosome number of cells root tips. The results showed that all ferns found in the medium and lowland were diploid organisms, whereas all ferns found in the highlands were triploid organism.