Dinamika Hara Kalium Dan Pengelolaannya Di Perkebunan Karet

Abstract

Kalium merupakan salah satu hara penting pada tanaman karet. Defisiensi kalium akan menyebabkan lemahnya jaringan batang dan kerusakan tanaman oleh bakteri, jamur, serangga, nematoda dan virus. Kalium berperan dalam regenerasi kulit pada bidang sadap, kestabilan lateks, mengatur keseimbangan magnesium (Mg) dan meningkatkan produksi. Dalam kaitannya dengan kekeringan, aktivitas stomata dan laju transpirasi tanaman karet dengan kalium yang cukup akan menurun seiring dengan meningkatnya stres kelembaban tanah. Kalium juga berperan dalam meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Kalium dalam ekosistem kebun karet merupakan suatu daur/siklus yang terbuka. Sumber hara utama kalium adalah pelarutan mineral, dekomposisi bahan organik, air hujan, pencucian kanopi dan pemupukan. Hara kalium yang berada di dalam tanah sebagian terimmobilisasi di dalam jaringan tanaman karet dalam bentuk kayu maupun diserap oleh tanaman kacangan penutup tanah (LCC). Erosi dan pemanenan merupakan penyebab utama kehilangan hara. Di Indonesia tanaman karet umumnya dibudidayakan pada tanah-tanah masam terutama yang tergolong ke dalam ordo Inceptisol, Ultisol dan Oxisol.Secara inheren tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan tanah yang kurang baik termasuk kandungan Kalium yang rendah. Beberapa teknologi telah diterapkan oleh pekebun karet dalam mengelola kesuburan tanah yaitu melalui pemupukan kalium, penggunaan zat aditif (slow release agent) untuk efektifitas pemupukan, pengolahan tanah dan penanaman LCC sebagai bahan organik dan pencegah erosi.

PENGARUH BEBERAPA JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI KERITING (Capsicum annum L.) DALAM POLYBAG

“…Media tanam lainnya mengandung K yang lebih tinggi yaitu A1 (0,314%), A2 (0,358%), A3 (0,621%), A4 (0,48%), dan A6 (0,238%). Menurut Nugroho (2015), defisiensi kalium akan menyebabkan lemahnya jaringan tanaman, menurunkan kualitas buah, dan meningkatkan kerusakan tanaman oleh bakteri, jamur, serangga, nematoda dan virus, akibatnya akan terjadi penurunan ketahanan tanaman terhadap penyakit.…”

Early Growth of Seven Local Tree Species In The Reclamation Area of PT Bara Tabang

“…On the other hand, the element potassium (K) available is very high. The main source of potassium nutrients in the soil comes from weathered rocks which contain the element K, and organic matter [6]. Even though the overall soil fertility in the demonstration plot is considered low, several local plant species can adapt well, as can be seen from the increase in plant diameter and height.…”

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PADA TANAH PESISIR

“…Keberadaan kalium pada beberapa jenis tanah berkisar 0,5-2,5%. Umumnya kandungan total kalium yang lebih rendah terdapat pada tanah bertekstur kasar yang berasal dari batuan pasir atau kuarsa, sebaliknya kandungan kalium akan lebih tinggi pada tanah yang bertekstur halus yang terbentuk dari batuan dengan kandungan mineral kalium yang tinggi (Nugroho, 2015).…”