2018
DOI: 10.21831/ltr.v17i3.20438
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Diksi Majas Oksimoron Dan Terjemahannya Dalam Antologi Puisi “Tidak Ada New York Hari Ini”

Abstract: Karya sastra dan penerjemahan mempunyai peran penting dalam perkembangan bahasa. Cara berekspresi dengan menggunakan diksi dalam karya sastra, khususnya puisi dan terjemahannya memberi peluang bagi pengayaan kosa kata dan pendalaman makna. Penelitian ini merupakan kajian penerjemahan puisi yang berfokus pada diksi majas oksimoron. Analisis ditujukan untuk mengetahui jenis antonim dan strategi  penerjemahan diksi bertentangan pada antologi puisi “Tidak ada New York Hari Ini” dan terjemahannya dalam bahasa Inggr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

2
3

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Sastra menjadi sebuah fenomena melekat pada kehidupan yang digunakan para sastrawan untuk melukiskan dan mengeksplorasi imajinasi, pengalaman, emosi serta ide yang dimilikinya, dan bahkan mencitrakan lingkungan dengan masalahnya (Mulyati, 2019;Alvi, Vengadasamy, & Majid, 2019). Pembahasan penerjemahan puisi terkait dengan struktur karya yang dibahas bisa mencakup estetika keindahan penyajian (Abdullah, 2018), diksi, bahasa figuratif yang digunakan, dan kedalaman pesan dari penyairnya (Jayantini & Umbas, 2018). Seorang penerjemah puisi mempunyai tugas yang kompleks karena tak hanya melibatkan pemertahanan makna tetapi juga perhatian pada bentuk puisi (Kadarisman, 2011;Abdullah, 2018;Dastjerdi, H.V., Hakimshafaaii, H., Jannesaari, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Sastra menjadi sebuah fenomena melekat pada kehidupan yang digunakan para sastrawan untuk melukiskan dan mengeksplorasi imajinasi, pengalaman, emosi serta ide yang dimilikinya, dan bahkan mencitrakan lingkungan dengan masalahnya (Mulyati, 2019;Alvi, Vengadasamy, & Majid, 2019). Pembahasan penerjemahan puisi terkait dengan struktur karya yang dibahas bisa mencakup estetika keindahan penyajian (Abdullah, 2018), diksi, bahasa figuratif yang digunakan, dan kedalaman pesan dari penyairnya (Jayantini & Umbas, 2018). Seorang penerjemah puisi mempunyai tugas yang kompleks karena tak hanya melibatkan pemertahanan makna tetapi juga perhatian pada bentuk puisi (Kadarisman, 2011;Abdullah, 2018;Dastjerdi, H.V., Hakimshafaaii, H., Jannesaari, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal menarik dari penerjemahan puisi adalah langkah dalam melakukan penerjemahan secara harfiah (literal) sampai memberikan sentuhan akhir pada karya puisi terjemahan (Liu & Gao, 2005;Hariyanto, 2019;Jayantini, & Umbas, 2018). Sentuhan akhir diberikan untuk menciptakan kesan kewajaran sebagai sebuah karya sastra yang masuk akal dalam bahasa sasaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Puisi sebagai karya sastra yang membawa penikmatnya pada imajinasi tersendiri dibuat tidak hanya menjadi rangkaian kata-kata hampa tetapi juga dapat menjadi karya yang mengisi ruang-ruang di jiwa yang kosong. Puisi yang terangkai secara fisik dari kata-kata dalam baris-baris yang diatur penyairnya untuk menyampaikan pesan tertentu merupakan wujud karya sastra yang menjadi sumber ilham dalam kehidupan manusia (Eagleton, 2007;Griffith, 2006;Jayantini & Umbas, 2018). Puisi dipahami sebagai karya yang mewadahi misi untuk berbagi dan menjadikan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Analisis tentang penggunaannya pun telah banyak dilakukan. Sebut saja majas oksimoron dengan pilihan kata saling bersebrangan beserta terjemahannya yang difokuskan pada diksi berupa antonim (Jayantini & Umbas, 2018). Analisis diksi sebagai kajian menarik untuk mengupas makna puisi (Wilianti et al, 2018), puisi dengan pendekatan semiotika (Fatimah, et al, 2019), analisis citraan yang menjadi kekuatan dalam puisi (Jayantini, et al, 2017).…”
unclassified