Diffuse Axonal Injury: Pathological and Clinical Aspects

Mittal, Payal

doi:10.15406/frcij.2015.01.00026

Cited by 4 publications

(9 citation statements)

References 37 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…This scale classified the findings into three groups: lesions with and without bleeding in the graywhite matter especially in the temporal and frontal regions (type 1), combined lesions in and around corpus callosum (type 2), and with lesions in basal ganglia and brain stem (type 3). 16,17 DAI is diagnosed according to the definition of Adams and Gennarelli. Normal tomographic findings, small or collapse ventricles, subarachnoid…”

Section: Methodsmentioning

confidence: 99%

The efficacy of magnesium sulfate administration in diffuse axonal injury cases

Putra¹,

Saanin²,

Ningsih³

2020

Indonesian Journal of Neurosurgery

View full text Add to dashboard Cite

Introduction: Diffuse axonal injury is a type of severe head injury. In overall head injury cases, it is estimated that 60% of severe head injuries and 40% of head injury cases were associated with diffuse axonal injury. Diffuse axonal injury is found in secondary brain injury with the occurrence of an ischemic brain. Magnesium sulfate plays a role as a deciphering agent in severe head injury and ischemic brains. This study was conducted to investigate the efficacy of magnesium sulfate administration in patients with diffuse axonal injury. Methods: This research was conducted using a quasi-experimental design for three months, from October to December 2019, involving patients with severe head injury admitted to the emergency room of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang. Results: The results showed that magnesium sulfate administration was more effective than conventional therapy in improving the level of consciousness of patients with severe head injuries, but there was no significant difference between the two groups (p > 0.05). The number of patients was equally analyzed between the two study groups using independent t-test analysis on SPSS. Conclusion: Magnesium sulfate administration was more effective than conventional therapy, but the difference was not statistically significant. Age and onset must be considered by researchers to assess the performance of magnesium sulfate therapy in diffuse axonal injury patients.

show abstract

Section: Methodsmentioning

confidence: 99%

The efficacy of magnesium sulfate administration in diffuse axonal injury cases

Putra¹,

Saanin²,

Ningsih³

2020

Indonesian Journal of Neurosurgery

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Secara klinis, definisi dari cedera aksonal difus adalah keadaan koma yang bertahan selama enam jam atau lebih setelah kejadian cedera otak traumatis yang dapat menyebabkan lesi edema atau iskemia otak. 1 Adanya DAI dianggap sebagai faktor terpenting dalam penentuan morbiditas dan mortalitas pada korban yang mengalami cedera otak traumatis dan merupakan penyebab tersering dari koma post traumatik, disabilitas, dan keadaan neurovegetatif persisten. 2 Kondisi DAI terjadi akibat efek dari input mekanis yang terjadi pada otak di dalam rongga tengkorak disaat terjadinya akselerasi dan deselerasi, maka dari itu DAI terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh, dan cedera kepala akibat terbentur benda.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…16,17 Berbagai penelitian telah menemukan bahwa derajat akselerasi dan rentang waktu terjadinya adalah dua faktor penting yang menyebabkan DAI. 1 Penyebab DAI antara lain kecelakaan lalu lintas, cedera olahraga, kekerasan, dan jatuh. 12 Kondisi DAI umumnya terjadi setelah ada akselerasi kepala yang terjadi secara gradual dalam rentang waktu yang cukup panjang.…”

Section: Mekanisme Daiunclassified

“…12 Kondisi DAI umumnya terjadi setelah ada akselerasi kepala yang terjadi secara gradual dalam rentang waktu yang cukup panjang. 1 Pergerakan akselerasi dan deselerasi menyebabkan gaya regang, gaya geser, atau gaya rotasional terhadap substansia alba di otak sehingga menyebabkan cedera aksonal difus. 5,18 Pergerakan kepala dalam bidang koronal menyebabkan kerusakan akson yang lebih berat dibandingkan pergerakan kepala dalam bidang sagital.…”

Section: Mekanisme Daiunclassified

“…Hal ini menjelaskan mengapa DAI paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (KLL) kecepatan tinggi, di mana pada KLL trauma kepala terjadi pada rentang waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kasus jatuh atau kekerasan yang menyebabkan deselerasiakselerasi kepala yang berlangsung tiba-tiba dan cepat. 1 Pada KLL umumnya kepala membentur benda atau permukaan yang menyerap energi sehingga rentang waktu terjadinya akselerasi dan deselerasi menjadi lebih panjang. 19 Pada praktik klinis, diagnosis DAI dapat dibuat berdasarkan informasi klinis dan gambaran radiografi.…”

Section: Mekanisme Daiunclassified

See 2 more Smart Citations

Diffuse Axonal Injury dan Temuannya

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

Diffuse axonal injury (DAI) adalah cedera mikroskopis yang terjadi di akson pada substansia alba di traktus neuron otak, korpus kalosum, dan batang otak. Biasanya keadaan ini ditandai dengan koma setelah cedera kepala traumatis yang menyebabkan edema dan iskemia pada otak. Keadaan ini sering berujung pada morbiditas maupun mortalitas. Penyebab tersering DAI adalah kecelakaan lalu lintas kendaraan roda dua dengan kecepatan tinggi. Pasien DAI dengan nilai Glasgow Coma Scale (GCS) yang rendah sering dihubungkan dengan faktor prognostik buruk yang berhubungan dengan mortalitas. Diagnosis klinis DAI dapat dibuat berdasarkan visualisasi radiologis, namun diagnosis pasti baru dapat ditegakkan dengan pemeriksaan jaringan post mortem. Pada pemeriksaan makroskopis akan ditemukan gambaran hemoragik pada substansia alba, namun pada autopsi biasanya gambaran tersebut sudah menyusut dan meninggalkan gambaran lesi berwarna cokelat, selanjutnya pada kerusakan yang sudah lama dapat menyebabkan penyusutan volume otak. Ciri kerusakan pada DAI dibedakan menjadi tiga, yaitu kerusakan supratentorial difus pada akson (derajat I), lesi fokal di korpus kalosum (derajat II), dan lesi pada rostral batang otak (derajat III). Pada pemeriksaan mikroskopis tahap awal dapat muncul gambaran "axonal bulb" yang selanjutnya berubah menjadi gambaran aksonal negatif seiring berjalannya waktu.

show abstract

Pathology of fatal diffuse brain injury in severe non-penetrating head trauma

Rungruangsak

Poriswanish

2021

Journal of Forensic and Legal Medicine

View full text Add to dashboard Cite

Diffuse Axonal Injury: Pathological and Clinical Aspects

Cited by 4 publications

References 37 publications

The efficacy of magnesium sulfate administration in diffuse axonal injury cases

The efficacy of magnesium sulfate administration in diffuse axonal injury cases

Diffuse Axonal Injury dan Temuannya

Pathology of fatal diffuse brain injury in severe non-penetrating head trauma

Contact Info

Product

Resources

About