2021
DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2232
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinasi Kejadian Perilaku Seksual Pranikah dalam Aktivitas Pacaran Remaja di Kalimantan Tengah

Abstract: Based on the 2017 IDHS survey, most adolescent women (80%) and men (84%) reported dating. The 15-17 years is the age group when adolescents start dating. Teenage dating activities lead to sexual behavior, such as holding hands, hugging, kissing lips, touching sensitive parts, and having sex. This study aims to determine the influence of the background characteristics of adolescents (age, area of residence, level of education) and social patterns (having friends having premarital sex, having the urge because of… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Di Indonesia sendiri, salah satu penelitian di Kalimantan Tengah menunjuk-kan bahwa remaja yang tinggal di perkotaan memiliki kemungkinan 3,47 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah dan yang bersekolah di SMA ke atas memiliki kemungkinan 2,71 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah (Citrariana et al, 2021). Menurut data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010, inisiasi seksual dini terjadi sebanyak 1% pada remaja laki-laki dan 4% pada anak remaja perempuan di seluruh Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di Indonesia sendiri, salah satu penelitian di Kalimantan Tengah menunjuk-kan bahwa remaja yang tinggal di perkotaan memiliki kemungkinan 3,47 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah dan yang bersekolah di SMA ke atas memiliki kemungkinan 2,71 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah (Citrariana et al, 2021). Menurut data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010, inisiasi seksual dini terjadi sebanyak 1% pada remaja laki-laki dan 4% pada anak remaja perempuan di seluruh Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prevalensi aktivitas seksual cenderung terjadi pada remaja, terutama pada kalangan remaja yang sedang berpacaran (Thania & Haryati, 2021) Pacaran bukan hal asing lagi bagi sebagian remaja karena pengaruh budaya barat melalui media elektronik. Terlebih kini sebagian besar remaja beranggapan bahwa masa remaja ialah masa pacaran, sehingga remaja akan dipandang kolot, ketinggalan zaman, dan dianggap tidak mampu bersosialisasi atau kurang pergaulan apabila tidak melakukannya (Citrariana, Yuliatantri, Suryadini, Dawam, & Awumistiko, 2021). Berdasarkan data SDKI, bergandengan tangan merupakan tindakan yang paling banyak dilakukan baik remaja putra maupun remaja putri saat berpacaran (64% dan 75%), diikuti dengan berciuman bibir (pria 50% dan wanita 30%), berpelukan (33% pria dan 17% wanita), hubungan seksual (7,6% pria dan 1,5% wanita).…”
Section: Masaunclassified
“…In addition, there is a shift in moral and ethical values, parenting styles such as family disharmony, religious education, and excessive provision of facilities such as uncontrolled use of cell phones for social media, peer influence, poverty, and insufficient knowledge about sexuality (Pandensolang et al, 2019). Freedom of dating behavior can encourage teenagers to have premarital sex (Citrariana & Suryadini, 2021). This irresponsible sexual activity places adolescents at risk for various reproductive health problems (Hayati et al, 2021;Kumi-Takyiwaa, 2022).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%