2020
DOI: 10.32922/jkp.v8i1.105
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur

Abstract: Latar Belakang: Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting, merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Ibu yang hamil di usia risiko tinggi, hamil dengan anemia serta riwayat kehamilan preterm dan BBLR dapat meningkatkan risiko stunting Selain itu, pola pengasuhan serta terbatasnya akses pelayanan kesehatan dalam 2 tahun pertama juga meningkatkan risiko kejadian stunting (5). Ibu yang tidak mendapatkan informasi tentang 1000 HPK akan memiliki peluang sebesar 2,4 kali untuk balitanya mengalami stunting (6). Sebagai tindakan preventif, diperlukan edukasi bagi ibu dan keluarga tentang pencegahan kejadian stunting pada balita serta diperlukan pula media yang efektif untuk peningkatan pengetahuan tersebut dengan harapan ibu dan keluarga mampu mencegah kejadian tersebut sedini mungkin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ibu yang hamil di usia risiko tinggi, hamil dengan anemia serta riwayat kehamilan preterm dan BBLR dapat meningkatkan risiko stunting Selain itu, pola pengasuhan serta terbatasnya akses pelayanan kesehatan dalam 2 tahun pertama juga meningkatkan risiko kejadian stunting (5). Ibu yang tidak mendapatkan informasi tentang 1000 HPK akan memiliki peluang sebesar 2,4 kali untuk balitanya mengalami stunting (6). Sebagai tindakan preventif, diperlukan edukasi bagi ibu dan keluarga tentang pencegahan kejadian stunting pada balita serta diperlukan pula media yang efektif untuk peningkatan pengetahuan tersebut dengan harapan ibu dan keluarga mampu mencegah kejadian tersebut sedini mungkin.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bayi dengan BBLR juga menjadi faktor penyebab stunting akibat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat dari bayi yang dilahirkan normal, dan intake ASI yang sering gagal (Soetjiningsih, 2013). Faktor lain seperti genetic diduga sebagai penyebab karena dianggap memiliki gen dalam kromosom yang membawa sifat pendek sehingga memperbesar peluang anak untuk mewarisi gen tersebut dan tumbuh menjadi stunting (Husna, Santoso, & Tyastuti, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Aprilia et al, 2020). Therefore, digital media is a solution that can help achieve health promotion goals (Kristianto et al, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%