2017
DOI: 10.24246/agric.2016.v28.i1.p79-86
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

DETEKSI CEMARAN BAKTERI KOLIFORM DAN Salmonella sp. PADA TEMPE YANG DIKEMAS DAUN PISANG DI DAERAH SALATIGA

Abstract: Banana leaves-wrapped tempeh is a traditional food as a conventional

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…SNI ( 2009) telah menetapkan persyaratan batas maksimum cemaran mikroba pada kategori pangan daging termasuk daging ayam, daging sapi dan daging hewan buruan yaitu 1 X koloni/gram. Penelitian cemaran mikroba pada makanan yang dilakukan oleh Ariesthi (2019) mendapatkan hasil yang bervariasi yaitu sekitar 5250000 CFU/g -92500000 CFU/g (5,25 X -9,25 X) Makanan berprotein lainnya yang telah dilakukan analisis cemaran mikroba yaitu tempe, analisis cemaran mikroba pada tempe yang dikemas menggunakan daun pisang telah dilakukan oleh (Khaq & Dewi, 2016). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu ke enam sampel tempe yang diambil dari produsen daerah salatiga ternyata hanya satu sampel yang tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba Coliform dan Salmonella sp dengan nila APM yaitu 7 APM/g, sedangkan ke-lima sampel yang lainnya memiliki nilai APM lebih dari 10 APM/g yang artinya belum memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh (SNI, 2009) Terdapatnya pertumbuhan bakteri Coliform ini kemungkinan disebabkan pada proses penyimpanan tahu dan tempe yang dilakukan perendaman dalam air, alat bahan yang digunakan selama proses produksi sampai proses penyimpanan kurang steril (Verawati et al, 2019).…”
Section: Jurnal Medical Laboratoryunclassified
“…SNI ( 2009) telah menetapkan persyaratan batas maksimum cemaran mikroba pada kategori pangan daging termasuk daging ayam, daging sapi dan daging hewan buruan yaitu 1 X koloni/gram. Penelitian cemaran mikroba pada makanan yang dilakukan oleh Ariesthi (2019) mendapatkan hasil yang bervariasi yaitu sekitar 5250000 CFU/g -92500000 CFU/g (5,25 X -9,25 X) Makanan berprotein lainnya yang telah dilakukan analisis cemaran mikroba yaitu tempe, analisis cemaran mikroba pada tempe yang dikemas menggunakan daun pisang telah dilakukan oleh (Khaq & Dewi, 2016). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu ke enam sampel tempe yang diambil dari produsen daerah salatiga ternyata hanya satu sampel yang tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba Coliform dan Salmonella sp dengan nila APM yaitu 7 APM/g, sedangkan ke-lima sampel yang lainnya memiliki nilai APM lebih dari 10 APM/g yang artinya belum memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh (SNI, 2009) Terdapatnya pertumbuhan bakteri Coliform ini kemungkinan disebabkan pada proses penyimpanan tahu dan tempe yang dilakukan perendaman dalam air, alat bahan yang digunakan selama proses produksi sampai proses penyimpanan kurang steril (Verawati et al, 2019).…”
Section: Jurnal Medical Laboratoryunclassified
“…Pada pengenceran 10 -1 dilakukan pengambilan suspensi awal sebanyak 1 ml dan dicampurkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml NaCl 0,85%, lalu dihomogenkan. Langkah ini dilakukan hingga mendapatkan seri pengenceran 10 -5 (Khaq & Lusiawati, 2016).…”
Section: Preparasi Sampelunclassified
“…Setelah diinkubasi, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat jumlah tabung yang terbentuk gas dalam tabung durham pada masing-masing pengenceran (Khaq & Lusiawati, 2016)…”
Section: Uji Pendugaan (Presumtive Test)unclassified
“…Di laboratorium,Salmonella spp. dapat tumbuh pada suhu 5-47ºC dan optimum pada suhu 35-37ºC.pH pertumbuhan sekitar 4.0-9.0 dengan pH optimum 6.5-7.5 (Khaq & Dewi, 2016). Salmonella spp dapat masuk kedalam telur malalui pori-pori kerabang atau ayam induk yang terinfeksi.…”
Section: Pendahuluanunclassified