2019
DOI: 10.24821/lintas.v7i1.3065
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Desain Interior Rumah Tinggal Ramah Penyandang Cacat

Abstract: Lingkungan yang terorganisir dengan baik akan sangat membantu kesehatan, keamanan dan kemandirian penyandang cacat. Desain interior yang well-designed dapat membantu penyandang cacat melakukan aktivitas. Jenis kecacatan yang berbeda membutuhkan desain yang berbeda sesuai dengan keadaan tiap penyandang cacat.Salah satu aspek penting yang jarang dipertimbangkan dalam perancangan interior yang ramah penyandang cacat adalah pengaturan sirkulasi ruang yang disesuaikan dengan jenis kecacatan. Hal ini menjadikan peny… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut Echols & Shadily (2006) dalam Ambarwati (2008) dekorasi berasal dari kata bahasa Inggris "decorate" yang berarti menghiasi. Berdasarkan penjelasan ini, dapat diambil suatu pengertian bahwa dekorasi terkait dengan kegiatan hias menghias atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperindah sesuatu.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Menurut Echols & Shadily (2006) dalam Ambarwati (2008) dekorasi berasal dari kata bahasa Inggris "decorate" yang berarti menghiasi. Berdasarkan penjelasan ini, dapat diambil suatu pengertian bahwa dekorasi terkait dengan kegiatan hias menghias atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperindah sesuatu.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Peneliti menemukan bahwa sebagian besar responden sudah tidak ke kamar mandi untuk buang air besar (BAB) dan atau buang air kecil (BAK) sesuai kuesioner pertanyaan soal nomor 2. Rancangan rumah untuk penyandang cacat fisik terutama yang menggunakan kursi roda tidak harus seperti rumah sakit namun harus disesuaikan dengan kebutuhan sehingga mempermudah akses seperti halnya pada desain kamar mandi (memiliki ruang sirkulasi) agar terdapat ruang untuk gerakan tubuh dan kursi roda, persyaratan untuk akses ke kamar mandi/toilet untuk pengguna kursi roda ukuran minimum ruang harus 2,40 m X 2,30 m, tinggi WC 0,48 m diatas lantai, lebar WC 0,80 m, tinggi 0,80 m di atas lantai, dan lebar 0,60 m (Ambarwati, 2009). Dilihat dari teori dan hasil jawaban responden diketahui terdapat hubungan penyebab sebagian besar responden tidak ke kamar mandi/toilet lagi untuk melakukan aktivitas BAK/BAB ke kamar mandi karena kemungkinan desain kamar mandi yang ada di rumah tidak mendukung untuk pengguna kursi roda sehingga merasa kesulitan, sedangkan sebagian responden yang masih dapat ke kamar mandi kemungkinan besar kondisi kamar mandi sesuai untuk pengguna kursi roda seperti yang dipaparkan pada teori atau diangkat oleh keluarga untuk ke kamar mandi dan menggunakan WC duduk.…”
unclassified