2020
DOI: 10.12928/si.v18i2.17918
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Decreasing Scratch Defects With QCC Methods on the Line Assembly Frame of the Motorcycle Unit in PT.XYZ

Abstract: PT.XYZ operates in the field of two-wheeled vehicle manufacturing. A product defect is produced in the design, namely scratch defect, which has an average defect percentage of 2.39%, which exceeds the Company's defect standard of 0.2%. This study aims to determine the factors that cause scratch defects and reduce scratch defects using the QCC method on the frame assembly line section. The research method is done with the stage starting from the problem identification stage to find out the problems that need im… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Meskipun ide awal PDCA berasal dari W Edward Deming di tahun 1960-an namun sampai saat ini pemanfaatan masih banyak dilakukan di berbagai jenis sektor industri baik manufaktur maupun jasa. Beberapa di antaranya adalah: menyinergikan PDCA dengan lean manufacturing untuk penurunan cacat feed-roll [2], menaikkan utilitas jam kerja di industri pedestal sehingga produktivitas menjadi naik [3], sinergi dengan kaizen dan didukung penggunaan 7-tools 5-Why analisis untuk perbaikan mutu proses pengecatan di PT TMMIN, PDCA dengan pareto chart dan flowchart terbukti menjadi alat bantu yang efektif untuk penurunan cacat [4], aplikasi konsep kaizen dan 8 langkah PDCA untuk menurunkan cacat di lini proses pasting industri baterai kendaraan [5], upaya penurunan cacat scratch di lini perakitan rangka sepeda motor dengan mengintegrasikan QCC dan PDCA [6], implementasi PDCA ke dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dalam usaha perbaikan berkelanjutan di industri pabrik batu bata di Colombia [7], mengatasi permasalahan kepadatan pasien [8], intervensi aktivitas perawatan harian berbasis PDCA untuk pasien dengan gangguan syaraf [9], bagaimana keefektifan PDCA yang dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen rumah sakit dalam membantu mencegah infeksi bakteri pada perawat [10], dan PDCA dimanfaatkan dalam sistem manajemen energi di lembaga kependidikan [11].…”
Section: Iunclassified
“…Meskipun ide awal PDCA berasal dari W Edward Deming di tahun 1960-an namun sampai saat ini pemanfaatan masih banyak dilakukan di berbagai jenis sektor industri baik manufaktur maupun jasa. Beberapa di antaranya adalah: menyinergikan PDCA dengan lean manufacturing untuk penurunan cacat feed-roll [2], menaikkan utilitas jam kerja di industri pedestal sehingga produktivitas menjadi naik [3], sinergi dengan kaizen dan didukung penggunaan 7-tools 5-Why analisis untuk perbaikan mutu proses pengecatan di PT TMMIN, PDCA dengan pareto chart dan flowchart terbukti menjadi alat bantu yang efektif untuk penurunan cacat [4], aplikasi konsep kaizen dan 8 langkah PDCA untuk menurunkan cacat di lini proses pasting industri baterai kendaraan [5], upaya penurunan cacat scratch di lini perakitan rangka sepeda motor dengan mengintegrasikan QCC dan PDCA [6], implementasi PDCA ke dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dalam usaha perbaikan berkelanjutan di industri pabrik batu bata di Colombia [7], mengatasi permasalahan kepadatan pasien [8], intervensi aktivitas perawatan harian berbasis PDCA untuk pasien dengan gangguan syaraf [9], bagaimana keefektifan PDCA yang dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen rumah sakit dalam membantu mencegah infeksi bakteri pada perawat [10], dan PDCA dimanfaatkan dalam sistem manajemen energi di lembaga kependidikan [11].…”
Section: Iunclassified
“…Sejumlah penelitian terbaru tetap mengakui keefektifan PDCA diantaranya dalam industri manufaktur yaitu untuk menurunkan cacat scratch di lini perakitan frame industri kendaraan bermotor (Nelfiyanti et al, 2020), pengendalian kualitas pengelasan blast furnace shell (Wajdi & Wiguna, 2015), perbaikan mutu pengecatan di area painting shop PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Adyatama & Handayani, 2018), penurunan cacat yang terjadi pada feed roll di perusahaan manufaktur tool dan perkakas (Azwir & Setyanto, 2017), menurunkan cacat pada proses penempelan elemen baterai kendaraan bermotor (Darmawan et al, 2018) dan dalam aplikasi upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja (Azwir & Satriawan, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified