Dampak Regrouping Lahan Terhadap Produksi Tebu Petani Berdasarkan Penggunaan Input di Pabrik Gula Gempolkrep Jawa Timur

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak regrouping berdasarkan penggunaan input serta output yang dihasilkan, khususnya pada output produksi tebu petani regrouping. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling yang berada di lima wilayah binaan pabrik gula. Untuk menjawab tujuan penelitian ini, maka uji beda dua rerata (uji t) digunakan untuk membandingkan capaian produksi tebu antara kelompok petani regrouping dan petani non-regrouping. Sementara untuk memperkuat hasil pengujian, penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis uji beda dua rerata menunjukkan tidak adanya beda nyata pada penggunaan lahan antara kedua kelompok. Sementara pada variabel benih, tenaga kerja, pupuk phonska, pupuk Za, sidamin dan amegrass terjadi beda nyata, atau terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap variabel antar kedua kelompok. Pada hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan hasil serupa, dimana secara keseluruhan pelaksanaan regrouping tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi tebu. Hasil ini justru membantah bahwa pelaksanaan regrouping akan meningkatkan produksi tebu itu sendiri. Hal tesebut terbukti dari variabel luas lahan, benih, tenaga kerja saja yang dianggap signifikan dengan nilai dibawah 0,005 (sig < 0,005) dan variabel lainnya tidak berpengaruh.

Decision Support System for Determining Mini Sugar Mill Location in Madura

“…In their study, Ferhat et al (2018) found that land regrouping in the Gempolkrep sugar mill area did not significantly affect the increase in sugarcane production. However, the use of inputs was relatively more efficient than non-regrouping sugarcane farming.…”