2022
DOI: 10.20527/mc.v7i1.12679
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Publisitas Negatif Cyber Abuse Melalui Tinder Pada Remaja Di Kota Surabaya

Abstract: The existence of the online dating application Tinder has changed people's behavior patterns in terms of finding a mate. Tinder does make it easier to find a mate, but some people give a negative assessment. Many Tinder users abuse the app, causing negative publicity. For example, news about the mutilation incident in the Kalibata City apartment, fraud and theft of motorbikes in the city of Banyumas, and sexual predators using the Tinder application. This negative publicity can cause a change in the attitude o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
3
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu, dunia virtual dapat menjadi tempat yang berbahaya apabila tidak digunakan secara bijak karena identitas sosial pengguna yang keasliannya tidak dapat dijamin. Hal ini dapat dibuktikan melalui maraknya kasus kriminal seperti penipuan, penggelapan dana, dan pemalsuan identitas, yang sangat sering ditemui pada media sosial (Gauntlett, 2000;Safitri et al, 2022). Khalayak juga perlu mempertimbangkan etika dalam berinteraksi secara virtual karena apabila tidak dibekali dengan kebijakan dapat membuat individu terjerumus ke dalam sanksi sosial Fensi, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh karena itu, dunia virtual dapat menjadi tempat yang berbahaya apabila tidak digunakan secara bijak karena identitas sosial pengguna yang keasliannya tidak dapat dijamin. Hal ini dapat dibuktikan melalui maraknya kasus kriminal seperti penipuan, penggelapan dana, dan pemalsuan identitas, yang sangat sering ditemui pada media sosial (Gauntlett, 2000;Safitri et al, 2022). Khalayak juga perlu mempertimbangkan etika dalam berinteraksi secara virtual karena apabila tidak dibekali dengan kebijakan dapat membuat individu terjerumus ke dalam sanksi sosial Fensi, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil studi ini mendukung pernyataan dan mempunyai kesamaan pada penelitian sebelumnya oleh (Munoz, 2022) pengungkapan diri mempengaruhi kepercayaan, ini menunjukkan bahwa responden pengguna tinder menunjukkan bahwa dalam mencari pasangan yang cocok di aplikasi kencan online mereka sangat mempertimbangkan pengungkapan informasi yang diungkapkan oleh pasangan pengguna Tinder. Dalam pengungkapan diri juga dapat meningkatkan keinginan pengguna tinder untuk melakukan kejahatan di dunia maya (Safitri et al, 2022), perilaku selektif juga sangat diperlukan dalam mencari pasangan kencan online Tinder, Untuk mengenal pasangan kencan, biasanya pengguna mencari informasi lain dengan cara menelusuri sosial media lainnya seperti akun instagram, twitter dan sosial media lainnya (Nayiroh, 2021) . Selain pengungkapan diri Self-Disclosure (SD) mempengaruhi kepercayaan Trust (T), Pada penelitian juga menemukan bahwa pengungkapan dan kepercayaan mempengaruhi keintiman Intimacy (I).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pengguna di kalangan muda ini cenderung tidak memiliki kemauan dan kemampuan verifikasi informasi memadai terutama karena self-efficacy yang rendah menyebabkan mereka enggan dan sulit melakukan pencarian informasi untuk verifikasi (Nurrahmi & Syam, 2020). Sebagai dampak negatif dari ketidakmampuan literasi informasi adalah remaja dapat menjadi mudah cemas dan khawatir atas pemberitaan yang negatif (Safitri et al, 2022). Oleh karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi kredibilitas informasi menjadi sangat penting bagi pengguna media, terutama bagi pengguna remaja yang rentan terhadap dampak negatif informasi palsu.…”
Section: Pendahuluanunclassified