Dampak Kerja Sama Perdagangan Indonesia dengan Negara Gulf Cooperation Council (GCC)

Abstract

The cooperation agreement with Saudi Arabia was proposed by Indonesia during the visit of King Salman bin Abdulaziz Al-Saud, King of Saudi Arabia to Indonesia, however given the membership of Saudi Arabia in the Gulf Cooperation Council (GCC), the trade cooperation can not be done bilaterally, so that the trade cooperation agreement will be conducted with the GCC. Therefore, it is necessary to see the impact that will occur if the trade cooperation with elimination of tariffs using Partial Equilibrium. Based on the simulation of Partial Equilibrium, Indonesia will get an import increase of GCC of USD 585.1 million, a welfare increase of USD 12.71 million, and will potentially lose state revenues of USD 173.67 million.

Potensi Kerjasama Bilateral Indonesia Bangladesh Dalam Kerangka Preferential Trade Agreement

“…Di mana k i x adalah share ekspor negara i untuk produk k terhadap total ekspor negara tersebut. Sedangkan adalah k j m share impor negara j untuk produk k yang sama terhadap total impor negara j. Indeks TCI dihitung dari tahun 2009 hingga 2012 sesuai dengan ketersediaan data untuk kedua negara dan kalkulasi indeks tersebut didasarkan pada level HS 6 dijit yang bersumber dari UN Comtrade (Paryadi, 2019).…”

Uni Emirat Arab: Kuasa Ekonomi di Timur Tengah (2002-2018)

“…Sebagai negara-negara penghasil minyak, negaranegara di Timur Tengah menjadi tujuan utama bagi para profesional yang bekerja di sektor tambang (Safitry & Haryanto, 2019). Dalam perdagangan internasional, kegiatan ekspor menjadi andalan bagi negara-negara di dunia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi Indonesia (Paryadi, 2019).…”

Potensi Ekspor Produk Serta Dampak Liberalisasi Perdagangan Indonesia Ke Arab Saudi Sebagai Pintu Masuk Ke Negara Gulf Cooperation Council (Gcc)

“…Keywords: Potential Product, Product Competitiveness, Export Produk Dynamic, Partial Equilibrium, Impact of Tariff Reduction PENDAHULUAN Untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian ekonomi global dewasa ini, Indonesia melalui Kementerian Perdagangan melakukan beberapa strategi pengembangan ekspor, antara lain diversifikasi pasar, pengembangan daya saing produk, nation branding, pembukaan akses pasar barang maupun jasa, business intelligence, dan optimalisasi skema perdagangan (Paryadi, 2019). Salah satu strategi yang menjadi fokus utama adalah penetrasi pasar, dimana Kementerian Perdagangan aktif melakukan pendekatan ke negara-negara mitra untuk peningkatan akses pasar melalui kerja sama perdagangan.…”

“…Pada tahun 2022, negara anggota GCC juga mampu menjaga tingkat inflasi untuk tetap rendah, inflasi paling tinggi adalah Qatar sebesar 4,9% (International Monetary Fund, 2023). (Paryadi, 2019). Berbeda dengan artikel sebelumnya, penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat potensial produk serta untuk mengidentifikasi dampak perdagangan barang antara Indonesia dan Arab Saudi dalam skema kerangka kerjasama bilateral.…”