2019
DOI: 10.1080/14755610.2019.1624268
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Cosplay in the pulpit and ponies at prayer: Christian faith and lived religion in wider fan culture

Abstract: This article examines the way in which Christian fans of popular media franchises have incorporated their fan identity into lived religious experience, producing religious fan works such as fan fiction, art, and fan-themed church services. Based around a series of interviews with fans in the United States and UK, both lay and clergy, it suggests the powerful affective connections forged through fandom, and examines the way in which fandom operates as a shared language to engage the wider fan community with the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 33 publications
(11 reference statements)
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Pada kenyataanya, ketika paham demokrasi dibuka, kelompok masyarakat yang menginginkan bentuk keyakinan agama dengan ciri dan kekhasannya sendiri secara tidak langsung mendapatkan ruang untuk mengaplikasikannya di tengah kebebasan era disrupsi ini. Perilaku menyuarakan keyakinan yang dianut di tengah masyarakat tersebut merupakan bentuk penunjukan identitas diri dan ingin menunjukkan identitas keagamaan dengan berbagai keunikan dan keuniversalan keyakinan yang dimiliki (Crome, 2019). Sehingga ruang kebebasan tersebut menjadi medan pertarungan.…”
Section: Estetika Beragama Pada Sosial Mediaunclassified
“…Pada kenyataanya, ketika paham demokrasi dibuka, kelompok masyarakat yang menginginkan bentuk keyakinan agama dengan ciri dan kekhasannya sendiri secara tidak langsung mendapatkan ruang untuk mengaplikasikannya di tengah kebebasan era disrupsi ini. Perilaku menyuarakan keyakinan yang dianut di tengah masyarakat tersebut merupakan bentuk penunjukan identitas diri dan ingin menunjukkan identitas keagamaan dengan berbagai keunikan dan keuniversalan keyakinan yang dimiliki (Crome, 2019). Sehingga ruang kebebasan tersebut menjadi medan pertarungan.…”
Section: Estetika Beragama Pada Sosial Mediaunclassified
“…Semangat untuk menyuarakan keyakinan di tengah masyarakat tersebut merupakan bentuk penunjukan identitas. Seolah ingin meneriakkan, bahwa inilah aku dengan segala keunikan dan keuniversalan keyakinan (Crome, 2019). Bahkan ruang kebebasan tersebut seolah menjadi medan pertarungan untuk mengajak kepada yang lain agar turut serta menjadi bagian darinya, hal demikian merupakan politik identitas keagamaan (Umam, 2018, hal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lighting the candles, wearing the hijab, or sharing evangelical faith do not lose meaning simply because they mingle with personal interests in Spanish football, superheroes, or magical unicorns. Instead, the emotional connections engendered by links with popular cultural franchises adds further personal meaning to the religious practices undertaken (Crome 2014(Crome , 2019. Such new manifestations of faith may not be especially visible outside of their subcultural communities, but would nonetheless fit broadly within the "new visibility" paradigm.…”
Section: The New Visibility Thesis and Clergy On British Tvmentioning
confidence: 99%