Abstract-Drying is an important step to find high quality of corn. Based on Standard of National Industry, populer as SNI, number 01-3920-1995, the corn was well stored at moisture content 14% or below (wet basis). However, conventional corn drying dealed with in-efficient energy process and corn quality degradation. This research evaluated the performance of corn drying assisted by zeolite as moisture adsorbent. In this process, the zeolite and corn were placed in the dryer fluidized by warm air as drying medium under 40 -50 o C. The air evaporated water product from corn, and at same time the zeolite adsorbed moisture in air. So, the relative humidity of air in dryer can be kept low in which enhanced the driving force for drying. Beside that, the moisture adsoprtion by zeolite was exothermic process that can supply the energy for drying or keep the dryer temperature. Thus, the drying rate can be faster. This work foccussed to observe the effect of drying temperature, air velocity, and corn to zeolite ratio on drying time as well as corn quality. As indicators, the drying rate was estimated and the proxymates content such as protein, fat, and carbohydrate content were analyzed. The results showed that compared with conventional fluidised bed dryer, corn drying with zeolite, can speed up drying time as well as improving the constant of drying rate. In addition, the corn proximate nutrition content can be well retained. At operating temperature 40 o C, air velocity 9 m.s -1 , and zeolite to corn ratio 1:2, the drying time can be 60 minutes shorter compared to that without zeolite.Keywords-Corn, zeolite, fluidized bed dryer, drying rate Abstract-Pengeringan merupakan tahap yang penting untuk menjaga kualitas jagung selama masa penyimpanan. Sesuai SNI 01-3920-1995 kualitas jagung akan terjaga dengan baik apabila disimpan dalam kadar air dibawah 14% (basis basah). Tetapi, teknologi pengeringan jagung konvensional terkendala dengan ketidakefisienan energi dan turunnya mutu selama proses. Penelitian ini mempelajari pengaruh zeolite untuk meningkatkan performansi pengering. Dalam proses ini zeolite dan jagung dimasukkan dalam unggun dan difludisasikan dengan udara pada suhu 40 -50 o C. Udara menguapkan air dari jagung, dan pada saat yang sama, zeolite n menyerap air dari udara. Sehingga kelembaban udara dalam kolompengering dapat dijaga rendah, yang akan meningkatkan driving force pengeringan. Disamping itu, penyerapan air oleh zeolite merupakan proses eksotermis yang akan menyediakan panas sensibel untuk proses pengeringan. Sehingga proses dapat lebih cepat. Pada tahap ini mengkaji pengaruh suhu, kecepatan udara, dan zeolite terhadap waktu pengeringan dan mutu jagung. Sebagai indikator, kecepatan pengeringan dihitung, dan kandungan nutrisi jagung seperti protein, karbohidrat dan lemak, dianalisa. Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pengeringan konvensional, pengeringan jagung dengan zeolite mampu mempercepat proses pengeringan serta meningkatkan konstanta kecepatan pengeringan. Terlebih lagi, kandungan nutrisi...