2016
DOI: 10.1016/j.forpol.2014.09.008
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Contesting national and international forest regimes: Case of timber legality certification for community forests in Central Java, Indonesia

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

3
34
0
13

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 62 publications
(50 citation statements)
references
References 15 publications
3
34
0
13
Order By: Relevance
“…Keberadaan SVLK juga tidak dapat menjawab kebutuhan mereka. Secara ekonomi, sertifikasi SVLK untuk hutan rakyat adalah logika yang aneh dan bisa mengurangi luasan hutan rakyat di pedesaan (Nurrochmat et al, 2014) Petani di Jawa Barat dan DI Yogyakarta memiliki kesamaan yaitu memiliki pemahaman yang terbatas tentang SVLK apalagi rata-rata adalah petani berpendidikan rendah yang tidak memungkinkan untuk membuat peta lokasi tanaman hutan rakyat dan memenuhi syarat SVLK, sehingga pendampingan adalah syarat mutlak yang diperlukan oleh petani. Selain itu, petani tidak akan berubah pendiriannya atau pemahamannya jika tidak mendapatkan insentif yang nyata dirasakan.…”
Section: B Dampak Implementasi Svlk Terhadap Industri Dan Pengelola unclassified
“…Keberadaan SVLK juga tidak dapat menjawab kebutuhan mereka. Secara ekonomi, sertifikasi SVLK untuk hutan rakyat adalah logika yang aneh dan bisa mengurangi luasan hutan rakyat di pedesaan (Nurrochmat et al, 2014) Petani di Jawa Barat dan DI Yogyakarta memiliki kesamaan yaitu memiliki pemahaman yang terbatas tentang SVLK apalagi rata-rata adalah petani berpendidikan rendah yang tidak memungkinkan untuk membuat peta lokasi tanaman hutan rakyat dan memenuhi syarat SVLK, sehingga pendampingan adalah syarat mutlak yang diperlukan oleh petani. Selain itu, petani tidak akan berubah pendiriannya atau pemahamannya jika tidak mendapatkan insentif yang nyata dirasakan.…”
Section: B Dampak Implementasi Svlk Terhadap Industri Dan Pengelola unclassified
“…Illegal logging dianggap sebagai kejahatan yang luar biasa (Nurrochmat et al, 2012). Nurrochmat et al, (2012) juga menyatakan bahwa pembalakan liar menjadi bisnis terlarang yang menggiurkan, melibatkan mafia kehutanan yang membentuk jaringan mulai dari para pembalak, pedagang kayu, industri hingga aparat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kerugian dari aktivitas illegal logging dan perdagangan kayu ilegal diperkirakan mencapai Rp. 25,13 triliun atau US$ 2,1 miliyar per tahun (Nurrochmat et al, 2012). Hal ini mendorong masyarakat yang peduli lingkungan di berbagai negara untuk mengampanyekan pemberantasan illegal logging (Indrawan, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian Erbaugh, Nurrochmat, & Purnomo (2016) menganalisis kebijakan petani kecil dan kebijakan produksi kayu di Jepara, Jawa Tengah. Selanjutnya Nurrochmat, Dharmawan, Obidzinski, Dermawan, & Erbaugh (2014) menganalis persepsi pemangku kepentingan hutan rakyat dan konflik kepentingan untuk penerapan SVLK di Wonogiri, Wonososbo dan Blora. Sedangkan hambatan dan tantangan pelaku IKM digambarkan secara umum oleh Astana et al (2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seyogyanya LVLK berada pada daerah yang banyak industri dan penghasil bahan baku kayu (hutan rakyat) untuk memudahkan proses SVLK. Hasil penelitian Nurrochmat et al (2014) menyatakan bahwa pada studi kasus di Jawa Tengah, kecuali dua kelompok tani yang telah memiliki sertifikat SVLK di Wonosobo dan Blora, stakeholder lain juga menganggap bahwa SVLK bukan hal yang penting. Berdasarkan hal ini, pada daerah yang berbeda tingkat kesiapan petani untuk melaksanakan sertifikasi dapat berbeda tergantung pemahaman dan kapasitas pelaku.…”
Section: Sumber (Source): Data Primer Diolah (Primary Data Processed)unclassified