Congenital Heart Defects – A Review

Rao, P. Syamasundar

doi:10.5772/27002

Cited by 4 publications

(2 citation statements)

References 31 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Sensitivitas 80% menunjukkan kemampuan tes troponin I untuk mendeteksi bahwa individu benar menderita PJB, yaitu sebesar 80% dari seluruh populasi penelitian. 15,16 Perpotongan garis vertikal dan longitudinal menunjukkan perpotongan true positif rate dan false positif rate. Hal ini berarti bahwa masih terdapat kemungkinan 20% terjadinya proporsi tes positif (kadar troponin I >58,5 ng/l) pada populasi yang tidak menderita PJB.…”

Section: Hasilunclassified

Peran Kadar Troponin I Sebagai Prediktor Penyakit Jantung Bawaan Neonatus dengan Riwayat Asfiksia Sedang dan Berat

Asri¹,

Hafidh²,

Widjaja³

2021

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang. Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan sepertiga kelainan kongenital pada neonatus. Prevalensi PJB di Asia 9,3 dari 1000 kelahiran hidup. Penegakan diagnosis maupun prediksi PJB pada neonatus dengan kondisi tidak stabil terbatas sehingga dipertimbangkan penggunaan biomarker kardiak Troponin I yang paling sensitif dan spesifik pada injuri miokard.Tujuan. Menganalisis peran kadar troponin I sebagai prediktor penyakit jantung bawaan neonatus dengan riwayat asfiksia sedang dan berat.Metode. Desain penelitian potong lintang dalam uji prognostik. Hasil pengolahan data berupa narasi, tabel, dan grafik. Karakteristik dasar subjek penelitian terdiri atas berat badan lahir, kategori asfiksia, faktor penyerta yaitu sepsis dan pneumonia, jenis PJB. Hubungan bivariat antara kedua variabel dianalisis uji chi square. Hasil bermakna jika p<0,05. Analisis data dengan program SPSS (SPSS statistik 25). Hasil. Dari 25 sampel didapatkan 20 sampel PJB. Pada kelompok PJB, asfiksia merupakan faktor risiko yang signifikan dengan nilai p 0,004. Nilai cut off troponiin I yang didapat sebagai prediktor kejadian PJB pada neonatus dengan riwayat asfiksia sedang dan berat, yaitu 58,5 ng/l, dengan nilai sensitivitas 80%, spesifisitas 80%. Hasil uji chi square didapatkan nilai p 0,023 dengan Odd rasio sebesar 16 (dengan 95% CI 1,38-185,4). Kesimpulan. Terdapat peran kadar troponin I sebagai prediktor PJB pada neonatus dengan riwayat asfiksia sedang dan berat.

show abstract

Section: Hasilunclassified

Peran Kadar Troponin I Sebagai Prediktor Penyakit Jantung Bawaan Neonatus dengan Riwayat Asfiksia Sedang dan Berat

Asri¹,

Hafidh²,

Widjaja³

2021

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…There is concentric hypertrophy of the left ventricle (LV); this is proportional to the degree of obstruction caused by fusion of the aortic valve leaflets. Dilatation of the ascending aorta is also seen; however, the extent of aortic dilatation is independent of the degree of aortic valve obstruction [5,6,30,31]. Clinical features and diagnostic studies used in the assessment of the degree of aortic valve stenosis were previously reviewed elsewhere [5,14,16,19,22,27,30,31] and will not be discussed in this chapter.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Perspective Chapter: Transcatheter Interventions in the Management of Aortic Valve Stenosis

Syamasundar Rao

2024

Cardiology and Cardiovascular Medicine

View full text Add to dashboard Cite

Transcatheter interventions that are useful in the management of valvar aortic stenosis will be reviewed. This chapter focuses on congenital aortic valve stenosis. The procedure of balloon aortic valvuloplasty (BAV) and the results were reviewed; BAV offers good relief of aortic valve obstruction and serves as substitute to surgery and is considered a favored option in the management of aortic stenosis in all age groups. However, BAV in elderly patients with calcific aortic stenosis offers only a temporary relief of aortic valve obstruction and BAV is not recommended for this subgroup of patients. Except for neonates, most patients are discharged home within 24-hours after BAV. While there is conclusive data for provision of pressure gradient relief both acutely and at follow-up as well as deferral of any surgery after BAV, the development of aortic insufficiency (AI) at long-term follow-up is a most important drawback. In neonates, severe AI may develop necessitating surgical intervention. Notwithstanding these drawbacks, BAV is presently believed to be a therapeutic procedure of option in the treatment of valvar aortic stenosis in pediatric and young adult patients. Methodical follow-up to identify reappearance of aortic obstruction and development of substantial AI is suggested.

show abstract

Congenital Heart Diseases

Chessa¹,

Taha²

2015

Handbook of Psychocardiology

View full text Add to dashboard Cite

Congenital Heart Defects – A Review

Cited by 4 publications

References 31 publications

Peran Kadar Troponin I Sebagai Prediktor Penyakit Jantung Bawaan Neonatus dengan Riwayat Asfiksia Sedang dan Berat

Peran Kadar Troponin I Sebagai Prediktor Penyakit Jantung Bawaan Neonatus dengan Riwayat Asfiksia Sedang dan Berat

Perspective Chapter: Transcatheter Interventions in the Management of Aortic Valve Stenosis

Congenital Heart Diseases

Contact Info

Product

Resources

About