Complications of Primary Realignment of Posterior Urethral Disruption After Pelvic Trauma

Abstract

Background:There are two fundamental selections for the management of traumatic posterior urethral injury, delayed repair or early primary realignment.Objectives:The aim of this study was to assess the complications of primary realignment of posterior urethral disruption.Patients and Methods:This retrospective descriptive cross-sectional study was done at the Shohada-ye Ashayer University Hospital in Khorramabad. All male patients admitted to the hospital with posterior urethral disruption and had undergone primary realignment of the urinary tract between 2003 and 2010 were included. Primary realignment of the urinary tract was done up to 24 hours after injury. The patients underwent open cystostomy and then a nelaton catheter was inserted from the bladder neck to the distal urethra anterogradely. Upon voiding from the catheter, another nelaton catheter was fixed to it and was pulled into the bladder. The catheter was removed if the urethra was intact in the retrograde urethrography after three weeks. The patients were followed for six months. The data were presented as mean and percentage.Results:A total of 24 patients were evaluated while seven, eleven, four, and two patients were aged under 20, 20 to 39, 40 to 59, and over 60 years old, respectively. Thirteen patients (54.16%) had urinary tract stenosis after the primary realignment. Erectile dysfunction was reported in three of them. Urinary incontinence did not occur in patients without stenosis.Conclusions:Early primary realignment of posterior urethral disruption had significant complications. In this study we did not have a control group, thus we could not compare the complications of delayed repair and early primary realignment of the posterior urethra. We recommend further case-control studies with larger sample size.

Kejadian Stricture Urethra Post Early Re-Alignment pada Pasien Cedera Urethra Dengan Cedera Tulang Panggul

“…Cedera ini umumnya disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, dan risikonya meningkat seiring dengan tingkat keparahan konfigurasi fraktur panggul. Selain fraktur panggul, penyebab lain dari cedera uretra posterior adalah trauma tembus seperti luka tembak atau luka tusuk, cedera iatrogenik selama prosedur medis, dan cedera intra-abdomen lainnya (Haidari et al, 2014). Pecahnya kandung kemih yang terjadi bersamaan dapat terjadi pada hingga 17% pasien dengan cedera uretra (Wang et al, 2022).…”

“…Selain itu, telah ditemukan bahwa early re-alignment dapat menyebabkan waktu yang lebih singkat untuk berkemih secara spontan, penurunan risiko penyempitan uretra, dan berkurangnya kebutuhan akan prosedur tambahan seperti uretrotomi internal atau uretroplasti (Watkin & Patel, 2020). Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa early realignment dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan uretroplasti terbuka yang tertunda dalam menangani gangguan uretra posterior dan mengurangi kejadian komplikasi (Haidari et al, 2014). Kebaharuan potensial dalam artikel ini dapat terletak pada penelitian atau analisis terbaru terkait metode early re-alignment pada pasien dengan cedera urethra dan cedera tulang panggul, serta penyajian tinjauan literatur sistematis yang komprehensif.…”

“…Penelitian cross-sectional deskriptif retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Shohada-ye Ashayer di Khorramabad menunjukan bahwa early re-alignment pada cedera uretra posterior memiliki komplikasi yang signifikan, termasuk stenosis saluran kemih dan disfungsi ereksi. 54,16% pasien mengalami stenosis saluran kemih setelah re-alignment, dan disfungsi ereksi dilaporkan terjadi pada tiga pasien (Haidari et al, 2014). Pada penelitian selanjutnya membahas meskipun mencapai upaya EER (Early endoscopic re-alignment) yang sukses relative mudah bagi sebagian besar pasien dengan straddle injury pada uretra, tindakan ini tidak meningkatkan penyembuhan uretra secara signifikan.…”

“…Tabel (Haidari et al, 2014) 2014 13 27 (Wang et al, 2022) 2022 24 54 (Elgammala et al, 2014) 2014 10 211 (Gong et al, 2015) 2015 73 376 (Hoffer et al, 2009) 2009 15 28…”