“…Students who are given a test involving punishment can be given the opportunity and organized using punishment skills, encouraging students to do the estimation; helping students to discuss the material discussed (Hafiz, Darhim, & Dahlan, 2017). The characteristics of mathematical reasoning include the existence of logical and analytical thinking processes that are thought based on certain patterns or according to a certain logic (Ayal et al, 2016).…”
This study examines students' mathematical reasoning based on Discovery learning models in terms of gender. This research was conducted at the SMPN 3 Kendari with quasi-experimental methods involving two classes with different treatments. The simple random technique is used to determine the class of research. Class VII. 6 (experimental class) consisted of 15 women and 11 men, while class VII.9 (control class) consisted of 15 men and 7 women. The instrument used was a student's mathematical reasoning ability test consisting of four items in the form of essays tested. Data processing using 2-way ANOVA with further tests using Scheffe. The conclusion obtained is that students are given a learning discovery model, the reasoning ability of male students excels in the ability to give mathematical problems verbally and in writing provided in the form of logical diagrams that contain existing data, perform mathematical manipulation related to the problem, and ensure validity as an argument, whereas women excel in the ability to draw conclusions based on relationships between mathematical concepts. The discovery learning model can increase students' mathematical penalties and overcome gender discussions.
“…Students who are given a test involving punishment can be given the opportunity and organized using punishment skills, encouraging students to do the estimation; helping students to discuss the material discussed (Hafiz, Darhim, & Dahlan, 2017). The characteristics of mathematical reasoning include the existence of logical and analytical thinking processes that are thought based on certain patterns or according to a certain logic (Ayal et al, 2016).…”
This study examines students' mathematical reasoning based on Discovery learning models in terms of gender. This research was conducted at the SMPN 3 Kendari with quasi-experimental methods involving two classes with different treatments. The simple random technique is used to determine the class of research. Class VII. 6 (experimental class) consisted of 15 women and 11 men, while class VII.9 (control class) consisted of 15 men and 7 women. The instrument used was a student's mathematical reasoning ability test consisting of four items in the form of essays tested. Data processing using 2-way ANOVA with further tests using Scheffe. The conclusion obtained is that students are given a learning discovery model, the reasoning ability of male students excels in the ability to give mathematical problems verbally and in writing provided in the form of logical diagrams that contain existing data, perform mathematical manipulation related to the problem, and ensure validity as an argument, whereas women excel in the ability to draw conclusions based on relationships between mathematical concepts. The discovery learning model can increase students' mathematical penalties and overcome gender discussions.
“…Resiliensi merupakan sikap positif untuk membuat siswa tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan ketika memecahkan masalah matematika dengan melalui diskusi dan penyelidikan tentang matematika (Hafiz et al, 2017). Pentingnya resiliensi matematis ini dilihat dalam penelitian pendidikan matematika, karena siswa mengalami hambatan, kesulitan, dan kecemasan dalam belajar matematika, yang mengarah kepada ketidaksukaan siswa pada matematik (Sari et al, 2017;Zanthy, 2018).…”
Kemampuan Pemecahan Masalah matematis merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh siswa, karena kemapuan pemecahan masalah menjadi dasar bahkan marupakan tujuan umum dalam pembelajaran matematika. Sementara itu Resiliensi matematis dapat menunjang kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari resiliensi matematis pada siswa SMP. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini siswa kelas VII-B SMP Negeri 160 Jakarta. Subjek penelitian ini sebanyak 2 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes kemampuan pemecahan masalah matematis, kuesioner resiliensi matematis dan pedoman wawancara. Validasi data menggunakan triangulasi waktu. Analisis data menggunakan metode perbandingan tetap (constant comparative method) dengan langkah (1) reduksi data dan kategorisasi; (2) penyajian data; (3) penarikan kesimpulan. Hasil analisis penelitian yaitu siswa yang memiliki resiliensi matematis yang tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis yang baik karena mampu mencapai langkah-langkah yang sistematis dan adanya rasa percaya diri dalam memecahkan masalah. Sedangkan Siswa yang memiliki resiliensi sedang masih kurang dalam kemampuan pemecahan masalah matematisnya, karena belum mampu mencapai langkah-lagkah yang sistematis dalam kemampuan pemecahan masalah matematis, kurang teliti dan cendrung menyerah bila dihadapkan soal yang sulit.
“…Bagi kajian secara eksperimen alat pengukuran seperti ujian sebanyak 9 kajian telah diberikan kepada sampel kajian. Ujian ini diberikan semasa menjalankan pendekatan atau kaedah yang diuji seperti ujian mathematical prior knowledge (MPK) dan ujian bagi topik Polyhedron (Hafiz et al, 2017;A. J.…”
Section: Instrumen Kajianunclassified
“…Oleh sebab itu penerapan kemahiran ini harus dipupuk melalui pendekatan pengajaran yang berpusatkan pelajar. Terdapat beberapa pendekatan pengajaran dalam kajian ini seperti discovery learning metacognitive approach, blended learning, problem based learning dan pendekatan secara ICT (Information and Communication Technology) (Afriyanti et al, 2018;Hafiz et al, 2017;A. J.…”
Kekuatan untuk mengatasi dan melalui suatu keadaan yang sukar dalam melaksanakan tugas memerlukan seseorang individu mempunyai daya tahan yang tinggi. Faktor penyebab ketahanan seorang perlu diketahui bagi menangani masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematik. Kajian sistematik ini adalah meninjau elemen-elemen penyelidikan empirikal terhadap daya tahan, faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan dan implikasi kajian daya tahan terhadap pembelajaran matematik. Pencarian artikel melalui dua pangkalan utama data Scopus dan Science Direct dan beberapa pangkalan data tambahan dalam lingkungan tahun 2015 sehingga 2020. Penetapan kriteria merangkumi seperti kajian melibatkan bidang pendidikan, kajian yang menguji dan menentukan daya tahan dalam pembelajaran matematik dan jenis responden yang terdiri daripada guru dan pelajar. Data pencarian dianalisis melalui kaedah Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses (PRISMA) dan mendapati sebanyak 31 kajian yang terpilih dalam kajian sistematik ini. Dapatan kajian mendapati elemen penyelidikan melalui reka bentuk kuantitatif dan instrumen soal selidik sebagai trend kajian utama dalam menentukan daya tahan pelajar dalam pembelajaran matematik. Hasil kajian juga mendapati terdapat tiga faktor utama mempengaruhi daya tahan seperti faktor afektif yang melibatkan tingkah laku dan personaliti, penyelesaian masalah dan pendekatan pengajaran serta implikasi daya tahan yang dapat memberi kesan kepada guru, pelajar, sekolah dan ibu bapa. Dapatan kajian boleh dimanfaatkan kepada semua golongan bagi memastikan pembelajaran matematik bukan hanya berpunca daripada kesukaran pelajar menyelesaikan masalah. Namun faktor lain juga dipertimbangkan serta kesan kajian daya tahan dapat memberi pendedahan kepada semua pihak untuk membantu dan berkerjasama bagi mengekalkan daya tahan pelajar dan guru terhadap matematik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.