Comparable Evaluation of Leather Waterproofing Behaviour upon Hide Quality. I. Influence of Retanning and Fatliqouring Agents on Leather Structure and Properties

Abstract

For military leather processing pinnacle technologies are applied, because the leather must have extreme hydrophobicity, herewith to maintain the breathability and moisture management capabilities. Therefore, leather producers must use such tanning chemicals, which are able to impart sufficient waterproofness and vapour permeability. In this study the influence of retanning and fatliquoring technologies for wet-blue hide conversion into finished military leather on its waterproofing behaviour and breathability has been studied. The comparable evaluation of leathers manufactured in Lithuanian and Kazakhstan tanneries was carried out. The leathers were characterized by chemical analysis and moisture absorption, water vapour permeability and water vapour absorption properties.<p>DOI: <a href="http://dx.doi.org/10.5755/j01.ms.18.2.1918">http://dx.doi.org/10.5755/j01.ms.18.2.1918</a></p

Peningkatan ketahanan suhu dingin kulit atasan sepatu melalui pengurangan daya penyerapan air dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan morfologi

“…Kulit yang menyerap banyak air akan kehilangan sifatnya dalam mengisolasi panas maupun dingin. Kulit atasan sepatu disyaratkan penyerapan air tidak melebihi 25-30% (Jankauskaitė et al, 2012). Selain harus memenuhi batas penyerapan air, menurut Ṥmiechowski et al (2014) atasan sepatu dituntut pula untuk kemampuannya dalam permeabilitas uap air (water vapor permeability) dan kemampuannya menyerap uap air (water vapor absorption).…”

“…Untuk kemampuan penyerapan air, semakin besar kemampuan kulit menyerap air semakin besar sifat WVP-nya namun di sisi lain akan menurunkan ketahanan kulit terhadap suhu dingin. Untuk mendapatkan kulit samak dengan kemampuan menyerapan air maksimum 30% (Jankauskaitė et al, 2012) dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan sealing kulit pada proses finishing-nya menggunakan lapisan tidak tertembus air. Dapat juga dengan proses closed waterproofing yaitu dengan menutup rongga-rongga di antara jaringan kulit dengan bahan water repellent, atau dengan open waterproofing yaitu dengan membentuk suatu net hydrophobic di sekitar jaringan tanpa pengisi permukaan.…”

“…Bahan ini merupakan repellency air dan minyak yang sangat baik yang diharapkan dapat memperbaiki penyerapan air kulit atasan sepatu hasil penelitian oleh Jankauskaitė et al (2012) yang menggunakan water repellent jenis emulsified synthetic oil kombinasi dengan larutan dalam air acrylic acid dan ester copolymer yang menghasilkan penyerapan air sebesar 40%.…”

“…Hasil uji kadar air menunjukan sedikit lebih tinggi dari yang disyaratkan ISO, namun secara umum masih memenuhi syarat untuk kulit sepatu tahan dingin yaitu antara 25-30% (Jankauskaitė et al, 2012). Sedang dengan water repellent 5%, kekuatan tarik belum memenuhi persyaratan.…”

Gelatin hydrogel as a model for assessment of the wettability and water-resistance of polypeptide materials

“…В решении ряда утилитарных задач по созданию гидрофобных и самоочищающихся поверхностей важна комплексная оценка смачиваемости, растекания и водо/маслостойкости (т.е., устойчивости материала к впитыванию жидкости), а также долговечности этих свойств поверхности, обработанной водо-масло-или грязеотталкивающим агентом [17][18][19].…”