2017
DOI: 10.22219/kembara.vol2.no1.67-76
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Citra Tokoh Perempuan Dalam Cerita Anak Indonesia (Sebuah Pendekatan Kritik Feminisme)

Abstract: Penelitian ini mendeskripsikan citra tokoh perempuan dalam cerita anak Indonesia. Saat ini, tokoh perempuan dalam berbagai cerita anak Indonesia masih digambarkan sebagai tokoh yang tidak banyak berperan penting, tokoh perempuan hanya digambarkan sebagai pelengkap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan kritik feminisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah sembilan buku cerita anak yang digunakan sebagai sampel penelitian. Data dalam peneli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
8

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
8
Order By: Relevance
“…Secara teoretis, karya sastra mampu memberikan kontribusi dalam proses pembentukan, dan pengembangan karakter seseorang (Anggraini, 2017;Setiawan & Qur'ani, 2017). Karya sastra memiliki khas atau keunikan tersendiri, tidak hanya sebatas tulisan, namun karya sastra dalam bentuk drama juga memiliki kemungkinan untuk dipentaskan (Zaeni, 2015).…”
unclassified
“…Secara teoretis, karya sastra mampu memberikan kontribusi dalam proses pembentukan, dan pengembangan karakter seseorang (Anggraini, 2017;Setiawan & Qur'ani, 2017). Karya sastra memiliki khas atau keunikan tersendiri, tidak hanya sebatas tulisan, namun karya sastra dalam bentuk drama juga memiliki kemungkinan untuk dipentaskan (Zaeni, 2015).…”
unclassified
“…Pendekatan kritik sastra feminis digunakan dengan mengaplikasikan teori-teori yang berhubungan dengan gerakan perempuan, karena sastra feminis berakar dari pemahaman tentang inferioritas perempuan dan konsep kunci feminis adalah kesetaraan perempuan dan laki-laki. Pendekatan tersebut bertujuan membongkar kekuasaan laki-laki atas perempuan dan menempatkan perempuan [kembali] pada posisi yang seharusnya, yaitu sejajar dengan laki-laki (Anggraini, 2016). Karena penelitian ini berperspektif feminis, maka sebagaimana dinyatakan Klein, metodologi yang digunakan harus ditujukan untuk perempuan, bermanfaat untuk perempuan, dan memungkinkan adanya subjektivitas sadar pada perempuan dalam mempelajari perempuan (Humm, 2007).…”
Section: Metodeunclassified
“…Selain itu, anak mulai mampu mengambarkan tokoh-tokoh yang terdapat di sekitarnya yang disukai atau tidak disukai. Persoalan penggambaran tokoh dalam cerita sangat menarik untuk dikaji (Anggraini, 2016). Penggambaran, tokoh dan bahasa dalam sastra anak cukup sederhana sesuai dengan tingkat umur dan perkembangan jiwa dari penulis (anak).…”
Section: Pendahuluanunclassified