Children Social Attribution Based on Gender Perspective

Abstract

Social attribution can appear spontaneously or through long considerations and thinking process. Factors influencing attribution is the attribution style; planned and unplanned attribution. This kind of behavior can arise due to emotional factors. Meanwhile, children's social attributions arise because of stereotypes or labeling that have been attached to society, thus it has an impact on children's understanding of gender since they were born. The existence of social construction regarding gender roles cannot be separated from how the paradigm views the labeling of the characteristics of women and men is. In children, this social attribution usually occurs because of the stereotype of gender roles taught to children. This stereotype is a labeling that begins based on the perception or point of view of a person. While gender role stereotypes are part of the discussion about gender "sex", namely social expectations that define how men and women think, feel, and act, which are part of the product of the stereotype itself.

Superficial Characteristics of Women in Online Media Tiktok

“…Peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diduga disebabkan oleh dorongan ekonomi, seperti tuntutan keluarga untuk meningkatkan penghasilan, serta semakin banyaknya kesempatan kerja yang terbuka bagi perempuan (Badan Pusat Statistik, 2008) (Mastanora et al, 2021) Konsep peran gender yang kaku dengan membatasi peran laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri hanya memungkinkan perempuan berperan dalam wilayah domestik sebagai pengurus rumah tangga, sementara laki-laki berperan di wilayah publik sebagai kepala keluarga.…”

The Effect of Using the Sharing Application (Tik-Tok) on the Character Development of Elementary School Children

“…Salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh anak sekolah dasar saat ini adalah aplikasi berbagi "Tik-Tok". Platform video pendek yang diperindah dengan musik adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk menghipnotis anak-anak dan orang dewasa (Mazidah, 2022). Mereka membuat video dengan genre berbeda di mana mereka meniru suara, gerakan, dan video prodi lucu lainnya.…”

“…Kepuasan setiap pengguna berbeda-beda, anak SD sering memainkan ekspresi meniru ucapan, tarian dan lelucon lainnya, serta membagikan hasil kreatifnya melalui akun media sosialnya. Konten ini sangat besar pengaruhnya bagi para penggunanya, bahkan dapat mengubah pola keseharian masing-masing individu sehingga dapat berdampak negatif maupun positif (Mazidah, 2022).…”

“…Aplikasi berbagi tik tok tidak hanya menimbulkan dampak negatif bagi anak, karena juga ada dampak positif. Hal positif yang sebenarnya bisa diambil diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu membantu anak mengasah skill editing video untuk meningkatkan kemampuan otak kanan anak (Mazidah, 2022) selama dalam pengawasan yang baik. Hal positif lain dari pemanfaatan tik tok sebagai media pembelajaran bahasa inggris (Novitasari & Addinna, 2022) mereka bahwa video konten bahasa inggris mudah di pahami dan mudah untuk menghafal berbagai kosakata yang mereka temukan di video.…”

“…Aplikasi berbagi tiktok ini melakukan salah satu hal yang digunakan untuk mengalihkan kejenuhan anak-anak. Banyak diantara mereka yang sering menggunakan aplikasi tiktok sehingga membuat mereka malas untuk belajar (Mazidah, 2022), dan sebagian besar pengguna aplikasi tiktok sharing ini memiliki star syndrome yang membuat mereka ketagihan untuk tampil di depan umum. Mempertimbangkan permasalahan di atas, maka peneliti berpendapat perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi berbagi Tik-Tok khususnya di kalangan anak sekolah dasar di desa Klidang Wetan, Kecamatan Batang.…”