2014
DOI: 10.20473/j.djmkg.v47.i3.p141-145
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Characterization of lactoferrin in gingival crevicular fluid of chronic periodontitis patient

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 10 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…IL-1 berperan dalam menginduksi PMN (polymorphonuclear) untuk bergerak menuju daerah infeksi, sedangkan TNF-α berperan dalam menghambat apoptosis dari PMN, yang mengakibatkan meningkatnya infiltrasi PMN dapat dilihat pada setiap tahap periodontitis. 4 Metronidazole merupakan salah satu drug of choice untuk penyakit periodontal. Metronidazole efektif terhadap bakteri anaerob seperti P.gingivalis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…IL-1 berperan dalam menginduksi PMN (polymorphonuclear) untuk bergerak menuju daerah infeksi, sedangkan TNF-α berperan dalam menghambat apoptosis dari PMN, yang mengakibatkan meningkatnya infiltrasi PMN dapat dilihat pada setiap tahap periodontitis. 4 Metronidazole merupakan salah satu drug of choice untuk penyakit periodontal. Metronidazole efektif terhadap bakteri anaerob seperti P.gingivalis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Empat belas subyek (n=14) yang terpilih sesuai dengan rumus ukuran sampel untuk menguji perbedaan dua rata-rata data tidak berpasangan, plak supragingival dibersihkan dan gigi diisolasi menggunakan cotton roll agar tidak terkontaminasi oleh saliva, dilakukan pengambilan cairan sulkus gingiva menggunakan metode absorbing paper strip dengan cara intracrevicular yaitu paper strip dimasukkan kedalam sulkus gingiva sampai ke dasar sulkus dan didiamkan selama 30 detik. 27 Penelitian ini menggunakan paper point no.30 27 dalam waktu 2-3 menit sehingga didapatkan 6-8 paper point dalam satu sisi poket, kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang sudah diisi dengan phosphat buffer dengan perbandingan 1:1000 ml sebagai pelarut, selanjutnya dilakukan tindakan skeling dan root planing menggunakan ultrasonic scaler, setelah tindakan diberikan aplikasi gel teh hijau seperti pada gambar 1 sebagai terapi tambahan dengan cara dimasukan ke dalam sulkus gingiva sampai meluap kearah korona, dikategorikan kedalam kelompok uji dan dihitung sebagai hari ke-0. Gigi berseberangan yang memiliki kedalaman poket ≥ 5 mm dilakukan tindakan skeling dan root planing, namun tidak diaplikasikan gel teh hijau dan dikategorikan ke dalam sisi kontrol dan dihitung sebagai hari ke-0.…”
Section: Metodeunclassified
“…19 The specific bacteria that cause periodontitis are Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, and Tannerella forsythia. 20,21 Periodontitis is now classified based on the staging and grading method. Periodontitis is diagnosed by looking at the signs of changes on the gingiva and the attachment loss accompanied by periodontal pockets.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%