2013
DOI: 10.22146/ijccs.2154
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Case-Based Reasoning untuk Diagnosa Penyakit THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan)

Abstract: AbstrakCase-Based Reasoning (CBR) merupakan sistem penalaran komputer yang menggunakan pengetahuan lama untuk mengatasi masalah baru.CBR memberikan solusi terhadap kasus baru dengan melihat kasus lama yang paling mendekati kasus baru. Hal ini akan sangat bermanfaat karena dapat menghilangkan kebutuhan untuk mengekstrak model seperti yang dibutuhkan oleh sistem berbasis aturan. Penelitian ini mencoba untuk membangun suatu sistem Penalaran Berbasis Kasus untuk melakukan diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung dan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
2
0
11

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(13 citation statements)
references
References 2 publications
0
2
0
11
Order By: Relevance
“…Kelebihan utama dari CBR adalah dalam hal akuisisi pengetahuan, dimana sistem CBR dapat menghilangkan kebutuhan untuk ekstrak model atau kumpulan dari aturan-aturan seperti yang diperlukan dalam sistem Rule-Based Reasoning (RBR). Walaupun demikian, kelemahan CBR yaitu jika kasus lama yang ada pada basis kasus memiliki jumlah yang banyak, maka proses untuk menemukan kasus yang mirip akan memerlukan waktu yang relatif cukup lama (Rismawan dan Hartati, 2012). Agar proses retrieve lebih efisien, perlu dilakukan indexing sehingga proses pencarian kasus yang mirip tidak perlu melibatkan seluruh data tetapi cukup pada beberapa kasus terdekat saja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kelebihan utama dari CBR adalah dalam hal akuisisi pengetahuan, dimana sistem CBR dapat menghilangkan kebutuhan untuk ekstrak model atau kumpulan dari aturan-aturan seperti yang diperlukan dalam sistem Rule-Based Reasoning (RBR). Walaupun demikian, kelemahan CBR yaitu jika kasus lama yang ada pada basis kasus memiliki jumlah yang banyak, maka proses untuk menemukan kasus yang mirip akan memerlukan waktu yang relatif cukup lama (Rismawan dan Hartati, 2012). Agar proses retrieve lebih efisien, perlu dilakukan indexing sehingga proses pencarian kasus yang mirip tidak perlu melibatkan seluruh data tetapi cukup pada beberapa kasus terdekat saja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Data yang digunakan merupakan data kasus operasional bendungan timah Tasoh tahun 1997-2005. Hasil penelitian menunjukkan metode hashing memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode CBR konvensional, dimana proses retrieve rata-rata memiliki kecepatan proses lebih cepat 1 ms. Indexing menggunakan metode backpropagation, sedangkan teknik retrieve menggunakan metode cosine coefficient untuk diagnosa penyakit THT (telinga, hidung, dan tenggorok), diteliti oleh Rismawan dan Hartati (2012). Data uji yang digunakan sebanyak 111.…”
Section: Penelitian Terdahuluunclassified
“…Inovasi bidang rekayasa dan teknologi untuk mendukung kebutuhan pelayanan medis terus berkembang. Salah satunya adalah pembangunan Sistem komputasi cerdas yang dapat membantu tenaga Medis melalukan diagnose sebuah penyakit [2] [3] [4]. Dalam penelitian ini diusulkan Rancang Bangun purwarupa aplikasi berbasis Web yang ditujukan untuk melakukan identifikasi awal penyakit jantung.…”
Section: Angkaunclassified
“…Dalam hal ini perlu adanya penerapan Case Based Reasoning (CBR). CBR akan melakukan perbandingan antara kasus baru dengan kasus lama untuk memberikan solusi dari kasus baru berdasarkan kasus lama yang mempunyai kemiripan dengan kasus baru tersebut [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penerapan CBR pada sistem manajemen pengetahuan terbukti mampu membantu organisasi dalam menemukan solusi kasus berdasarkan gejala dan pengetahuan yang ada pada knowledge base seperti yang dilakukan pada diagnosis penyakit [5], pembelajaran [8], konseling [9] dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menekankan penerapan CBR pada sistem manajemen pengetahuan pengelolaan Infak dan Sedekah.…”
Section: Pendahuluanunclassified