Remaja putri mengalami perkembangan biologis ditandai dengan menstruasi yang dapat menyebabkan berbagai masalah termasuk dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di Kota Pariaman. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 di SMAN 1 Kota Pariaman pada 94 orang subjek dengan desain cross-sectional study. Subjek dipilih secara purposive dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner dan wawancara. Tingkat kecukupan zat gizi energi (33%) dan lemak (52,1%) masih tergolong defisit berat, sedangkan tingkat kecukupan zat gizi protein (36,2%) dan karbohidrat (29,8%) tergolong berlebih. Sementara itu, tingkat kecukupan zat gizi mikro yaitu kalsium (56,4%), zat besi (92,6%), dan vitamin C (70,2%) sudah tergolong dalam kategori cukup. Aktivitas fisik sebagian besar subjek tergolong dalam kategori sedang (64,9%). Sebanyak 46,8% subjek sering berolahraga dengan frekuensi 1 kali seminggu (40,9%). Sebagian besar durasi olahraga subjek sudah tergolong cukup (63,6%). Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan vitamin C, aktivitas fisik, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenorea (p>0,05). Namun, tingkat kecukupan protein dengan kejadian dismenorea menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,027).