Banyak krisis ekologi terjadi di perdesaan, sementara visi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) adalah menjadi pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal. Idealnya, tenaga pendidik yang bernaung di Fakultas Ilmu Budaya Unsoed dapat berkontribusi dalam memecahkan problem ekologis secara kultural lewat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman atas konsep baru dalam dunia kritik sastra, yaitu ekokritisisme. Ekokritisisme bisa menjadi mode analisis terhadap teks kultural (sastra, film, gambar, dll.) sebagai respons atas krisis lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengukur dan mengetahui tingkat literasi tenaga pendidik atas konsep ekokritisisme dengan menggunakan gabungan metode kepustakaan dan pengambilan angket untuk data primer, serta wawancara untuk data sekunder. Secara keseluruhan, semua responden termasuk dalam kategori sedang untuk skor total kompetensi ekoliterasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan kurikulum dan kompetensi dosen, khususnya di lingkungan FIB Unsoed.