2015
DOI: 10.1016/j.sbspro.2015.05.070
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Branding the Islamic Village: Modesty and Identity in Yogyakarta Kauman Village, Indonesia

Abstract: Having served as the center of Islamic preaching in the early-twentieth-century Java, the Kauman village of Yogyakarta preserves its brand as an Islamic village. It was where the first Indonesia's Islamic movement, the Muhammadiyah (1912), and its female wing, the 'Aisyiyah (1922), were founded, developing into national and even international levels, and surviving until today. This paper investigates the use of the Islamic gender ideology in maintaining the Kauman's branding as an Islamic village, and how wome… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
9
0
4

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(17 citation statements)
references
References 6 publications
0
9
0
4
Order By: Relevance
“…Pada langkah ini aspek sakralitas yang akan dianalisis adalah sebagai berikut: Orientasi sakral Bentuk dan ruang sakral dapat terwujud dengan adanya orientasi sakral (Eliade 1987). Pada konfigurasi spasial, orientasi sakral diwujudkan dengan adanya aksis ke arah kiblat yang merupakan arah umat Muslim saat melakukan ritual shalat (Aryanti 2015).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada langkah ini aspek sakralitas yang akan dianalisis adalah sebagai berikut: Orientasi sakral Bentuk dan ruang sakral dapat terwujud dengan adanya orientasi sakral (Eliade 1987). Pada konfigurasi spasial, orientasi sakral diwujudkan dengan adanya aksis ke arah kiblat yang merupakan arah umat Muslim saat melakukan ritual shalat (Aryanti 2015).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Semakin dalam jemaah memasuki area Masjid maka hierarkinya semakin tinggi, hingga akhirnya berporos pada tingkatan yang dianggap paling sakral dalam arsitektur Masjid. Visibilitas Masjid juga menjadi faktor yang berpengaruh pada relasi konfigurasi spasial Masjid dengan alur ritual berjamaah karena dapat mempermudah jemaah mengorientasikan diri ke Masjid (Aryanti 2015).…”
Section: Hierarki Sakralunclassified
“…Seiring perkembangan waktu dan sosial di Kampung Kauman, pertambahan jumlah penduduk, baik karena kelahiran maupun karena masuknya warga kampung lainnya sebagai buruh/pekerja industri batik yang umumnya adalah Islam, menjadikan Kampung ini ber-│ 23 penduduk mayoritas beragama Islam (Aryanti 2015). Kondisi ini menjadikan kampung Kauman juga disebut sebagai "Kampung Muslim."…”
Section: Kampung Santri Dan Kampung Muslimunclassified
“…Pada sisi lainnya, gerakan ini dilakukan untuk tetap menjaga dan membangun citra Kampung Kauman sebagai Kampung Muslim, atau kampung yang lahir sebagai kampung "penegak Agama Islam," (Nakamura 1983) yang kemudian juga dijuluki sebagai "Kampung Muhammadiyah atau kampung Islam" yang mengedepankan orientasi dan sikap hidup "Amar ma'rūf dan nahi munkar" (mengajak melaksanakan perintah kebaikan dan menjauhi perbuatan yang dilarang) (Aryanti 2015;Darban 2000). Pada konteks kekinian, warga Kampung Kauman tetap dengan orientasi hidup keseharian mereka berlandaskan agama Islam yang mengikuti organisasi keagamaan Muhammadiyah, dengan orientasi pendidikan yang lebih maksimal.…”
Section: Kampung Santri Dan Kampung Muslimunclassified
“…Although identity-image match affects to place branding positively, stimulating discussion and debate in this process can lead to further conflicts among stakeholders (Braun et al , 2018). This fact can explain why earlier city branding studies commonly focus on the perception of separate audiences, such as residents (Aryanti, 2015; Braun et al , 2013; Hereźniak and Florek, 2018; Merrilees et al , 2009; Rukayah et al , 2016), entrepreneurs (Kaya and Marangoz, 2014) and visitors (Gómez et al , 2018; Zhang and Zhao, 2009). However, various stakeholders have interrelationships (Maheshwari et al , 2014), and aligning their different perspectives is very important in place branding (Henninger et al , 2016; Kotsi et al , 2018).…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%