2017
DOI: 10.20527/dk.v5i1.3638
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Brain Gym Terhadap Tingkat Stres Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri

Abstract: ABSTRAKMahasiswa mengalami stres dari berbagai sumber, salah satunya adalah masalah akademik terutama dalam penyelesaian Tugas Akhir. Survey yang dilakukan terhadap 20 mahasiswa PSIK semester VIII menunjukkan bahwa 11 dari 20 mahasiswa mengalami stress sedang dan 9 lainnya stress ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brain Gym terhadap tingkat stress pada mahasiswa PSIK semester VIII Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri. Penelitian ini mengunakan metode Quasy Eksperiment pre  post control… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Stres diartikan sebagai tekanan yang dapat terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara situasi yang terjadi dengan harapan (ekspektasi vs realita), di mana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan individu untuk memenuhinya yang dinilai potensial membahayakan, mengancam, mengganggu, dan tidak terkendali (Barseli et al, 2017). Seseorang yang sedang mengalami stres akan berusaha dengan keras dan berpikir untuk menyelesaikan permasalahan atau tantangan yang dihadapi sebagai bentuk respon yang adaptif untuk tetap bertahan (Rosyidah et al, 2020). Stres juga dapat terjadi dalam lingkungan akademik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Stres diartikan sebagai tekanan yang dapat terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara situasi yang terjadi dengan harapan (ekspektasi vs realita), di mana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan individu untuk memenuhinya yang dinilai potensial membahayakan, mengancam, mengganggu, dan tidak terkendali (Barseli et al, 2017). Seseorang yang sedang mengalami stres akan berusaha dengan keras dan berpikir untuk menyelesaikan permasalahan atau tantangan yang dihadapi sebagai bentuk respon yang adaptif untuk tetap bertahan (Rosyidah et al, 2020). Stres juga dapat terjadi dalam lingkungan akademik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stres juga dapat terjadi dalam lingkungan akademik. Stres tersebut umumnya disebut sebagai stres akademik (Rosyidah et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stress makes a person who experiences it think and try hard in solving a problem or challenge in life as a form of adaptation response to stay afloat. (Rahayu, 2017). Academic stress is defined as a condition or state of individuals who experience stress as a result of students' perceptions and assessments of academic stressors, which are related to science and higher education.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Academic stress is defined as a condition or state of individuals who experience stress as a result of students' perceptions and assessments of academic stressors, which are related to science and higher education. (Rahayu, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku(Dianti dan Indrawijaya, 2021). Menurut Azmi dan Syahputra (2018) tingkat stres dibagi menjadi 3, yaitu stres ringan, stres sedang dan stress berat..Brain GymBrain Gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan keseluruhan otak(Rahayu, 2017).Berdasarkan penelitian oleh Widyayanti (2021) menyatakan bahwa gerakan brain gym untuk mahasiswa dalam mereduksi stres terdiri atas gerakan pijat kuping, gerakan pernapasan perut, gerakan kepala kobra, gerakan burung hantu, gerakan luncuran gravitasi, gerakan pijat otot menguap, gerakan putar kepala, gerakan tombol bumi, dan gerakan titik positif. didapatkan bahwa setelah diberikan perlakuan sebagian besar responden mengalami penurunan tingkat stres, hal ini 'AISYIYAH SURAKARTA JOURNAL OF PHYSIO dikarenakan pada gerakan brain gym jika dilakukan secara teratur tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal.…”
unclassified