Boric Acid Radiolysis in Primary Coolant Water of PWR at Temperature of 250oC

Sunaryo, Grs Geni Rina

doi:10.17146/jpen.2017.19.1.3192

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Boron dalam bentuk asam borat ditambahkan sebagai chemical shim untuk mengendalikan neutron. Asam borat menyebabkan penurunan pH air pendingin menjadi 6,8 -6,9 [8][9] dan berdampak buruk terhadap integritas struktur dan keselamatan karena rentan terhadap korosi selama pengoperasian reaktor, sehingga perlu ditambahkan LiOH untuk menaikkan pH dengan rentang 7,3-7,4. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa penambahan LiOH yang berlebih dapat meningkatkan laju korosi pipa pendingin primer [10][11].…”

Section: Pendahuluanunclassified

See 1 more Smart Citation

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN H3BO3 DAN LiOH TERHADAP PERILAKU KOROSI MATERIAL KELONGSONG ZIRCALOY-2 DALAM MEDIA AIR BEBAS MINERAL

Afghani¹,

Hermawan²,

Putri³

et al. 2022

urania

View full text Add to dashboard Cite

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN H3BO3 DAN LiOH TERHADAP PERILAKU KOROSI MATERIAL KELONGSONG ZIRCALOY-2 DALAM MEDIA AIR BEBAS MINERAL. Pendingin primer pada reaktor tipe PHWR dikendalikan secara kimia dengan penambahan asam borat dan LiOH untuk mengantisipasi korosi pada kelongsong bahan bakar yang menggunakan material zircaloy-2 (Zr-2.) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan larutan H3BO3 dan LiOH terhadap jenis dan laju korosi material kelongsong bahan bakar Zr-2 dalam media air bebas mineral. Penambahan bahan H3BO3 dan LiOH pada pendingin reaktor PHWR adalah untuk pengendalian secara kimia. Uji korosi dilakukan pada temperatur kamar untuk menghilangkan pengaruh temperatur tinggi dan tekanan pada proses elektrokimia. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan laju korosi material Zr-2 di dalam media air bebas mineral dengan penambahan H3BO3 dan LiOH dengan variasi konsentrasi. Hasil pengamatan, laju korosi Zr-2 menggunakan metode Tafel pada dalam media air bebas mineral dengan penambahan H3BO3 pada konsentrasi 10 ppm, 100 ppm, 500 ppm, 1000 ppm dan 2000 ppm diperoleh laju korosi masing masing 17,29 x 10-3 mpy, 18,51 x 10-3 mpy, 20,82 x 10-3 mpy, 22,71 x 10-3 mpy dan 23,29 x 10-3 mpy. Setelah air bebas mineral, kemudian ditambahkan H3BO3 sebesar 2000 ppm dan LiOH dengan konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan penambahan H3BO3 dan LiOH diperoleh laju korosi semakin menurun secara berurutan yaitu 22,71 x 10-3 mpy, 21,88 x 10-3 mpy, 21.41 x 10-3 mpy, 21,39 x 10-3 mpy, dan penambahan LiOH 5 ppm menyebabkan laju korosi meningkat menjadi 21,45 x 10-3 mpy. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan LiOH dan H3BO3 berpengaruh terhadap laju korosi material zircaloy-2 dalam media air bebas mineral. Semakin tinggi konsentrasi H3BO3 yang ditambahkan menyebabkan laju korosi semakin meningkat, sedangkan dengan penambahan LiOH menyebabkan laju korosi semakin menurun hingga konsentrasi 4 ppm Namun dengan penambahan LiOH pada konsentrasi 5 ppm menyebabkan laju korosi meningkat sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum penambahan LiOH adalah 4 ppm.Kata kunci: zircaloy-2, laju korosi, H3BO3, LiOH, kelongsong

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

“…Reaksi kimia yang terjadi selama proses korosi dalam lingkungan air adalah Zr + 2H2O → ZrO2 + 2H2. Konsentrasi litium dalam pendingin biasanya berkisar dari 0,2 hingga 2,5 ppm (3×10 -5 hingga 3×10 -4 molal LiOH [9]. Litium dapat mempengaruhi laju korosi paduan zirconium.…”

Section: Pendahuluanunclassified

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN H3BO3 DAN LiOH TERHADAP PERILAKU KOROSI MATERIAL KELONGSONG ZIRCALOY-2 DALAM MEDIA AIR BEBAS MINERAL

Afghani¹,

Hermawan²,

Putri³

et al. 2022

urania

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

The Reactivity of Hydroxyl Radicals toward Boric Acid as a Function of pH

Petersson,

Jonsson

2024

J. Phys. Chem. A

View full text Add to dashboard Cite

Boric acid and its counter-base, borate, are a commonly used buffer pair in many systems where hydroxyl radicals are generated. Boric acid is also used in light water-cooled nuclear reactors to control the excess reactivity of the nuclear fuel. Hydroxyl radicals are generated within the cooling water of the reactor because of intense radiation. The reactivity of the hydroxyl radical toward boric acid has previously been studied, but to the best of our knowledge, only upper limits of the rate constants are available in the literature. In this study, the rate constants for the reaction between the hydroxyl radical and boric acid and its counter-base including several polyborates that form at high boron concentration are determined. The rate constants were determined from competition kinetics using steady-state γ radiolysis and coumarin-3-carboxylic acid as the competing reactant. By varying the pH and accounting for boron speciation, it was possible to determine the rate constant for the different boron species using multilinear regression. The rate constants for boric acid and the counter-base were determined to be 3.6 × 104 and 1.1 × 106 M–1·s–1, respectively, which is very close to the previously determined upper limits of the rate constants. For the polyborate species diborate and tetraborate, the rate constant was determined to be 6.4 × 106 and 6.8 × 106 M–1·s–1, respectively.

show abstract

Boric Acid Radiolysis in Primary Coolant Water of PWR at Temperature of 250oC

Cited by 2 publications

References 7 publications

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN H3BO3 DAN LiOH TERHADAP PERILAKU KOROSI MATERIAL KELONGSONG ZIRCALOY-2 DALAM MEDIA AIR BEBAS MINERAL

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN H3BO3 DAN LiOH TERHADAP PERILAKU KOROSI MATERIAL KELONGSONG ZIRCALOY-2 DALAM MEDIA AIR BEBAS MINERAL

The Reactivity of Hydroxyl Radicals toward Boric Acid as a Function of pH

Contact Info

Product

Resources

About