2016
DOI: 10.21776/ub.mnj.2016.002.02.6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Biomolecular Aspects and Update on Treatment of Cerebral Malaria

Abstract: Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia maupun di Indonesia. Malaria serebral merupakan salah satu gambaran malaria berat yang mengancam nyawa. Banyak hipotesis patofisiologi yang melatarbelakangi malaria serebral telah diungkapkan. Tetapi yang berkembang sampai saat ini adalah hipotesis mekanikal, permeabilitas, humoral, dan MMPs. Dalam hipotesis-hipotesis ini terlibat aspek biomolekuler yang dikemukakan dan masih banyak yang belum dipahami. Pemahaman hal ini akan membantu dalam penanganan malaria se… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 19 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…In severe cases, cerebral malaria will occur in a febrile patient with decreased consciousness [5]. Cerebral malaria is an acute encephalopathy that meets three criteria, namely coma that cannot be awakened, or coma that persists for >30 minutes after the seizure and is accompanied by P. falciparum indicated by a blood smear [20].…”
Section: Pathogenesis Of Malariamentioning
confidence: 99%
“…In severe cases, cerebral malaria will occur in a febrile patient with decreased consciousness [5]. Cerebral malaria is an acute encephalopathy that meets three criteria, namely coma that cannot be awakened, or coma that persists for >30 minutes after the seizure and is accompanied by P. falciparum indicated by a blood smear [20].…”
Section: Pathogenesis Of Malariamentioning
confidence: 99%
“…Demam yang disebabkan oleh P. falciparum dan P. knowlesi dapat terjadi setiap hari. Berbeda dengan P. falciparum, demam akibat infeksi P. vivax atau P. ovale memiliki interval 1 hari, sedangkan demam pada P. malariae terjadi dengan interval 2 hari (Husna & Hery Prasetyo, 2016;Singh & Daneshvar, 2013). Selain demam, malaria juga dapat menyebabkan anemia.…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…falciparum merupakan penyebab penyakit malaria tropika dan dapat menyebabkan malaria berat karena dapat menyebabkan malaria cerebral (Fitriany, 2018;Reich et al, 2001). Eritrosit yang terinfeksi P. falciparum akan mengalami proses sekuestrasi, sitoadherens dan rosseting (Dinko & Pradel, 2016;Husna & Prasetyo, 2016). ini sejalan dengan temuan (Igbeneghu et al, 2012) yang melaporkan bahwa individu O tampaknya paling terlindungi dari kepadatan parasit yang tinggi.…”
Section: Pembahasanunclassified