2017
DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.8672
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Between Economic Burden and Cultural Dignity: Belis in the Marital Custom of the NTT Society

Abstract: The indigenous marital system giving belis 'bride price' practiced by the East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia, is one of the Nusantara marital custom phenomena that today has developed and raised issues of both pros and cons which deserves critical scrutiny from Cultural studies and Anthropological perspective. Both perspectives facilitate the critical standpoint of the NTT society's mindset summarized in the cultural or customary marriage rules requiring a marriage with belis. This study revealed that in the … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
8
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(14 citation statements)
references
References 5 publications
0
8
0
6
Order By: Relevance
“…Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan istilah belis yang merupakan metafora dari "bride pricing" di daerah Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Belis dalam artian yang lebih luas merupakan suatu bentuk mas kawin atau mahar, yang diberikan oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan, sebagai syarat dalam suatu proses pernikahan, banyak juga yang beranggapan bahwa belis tidak hanya sebagai mas kawin, tetapi juga sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap orang tua (Haning, 2006(Haning, , 2010, dan (Rodliyah, Purwasito, Sudardi, & Abdullah, 2017). Budaya belis dalam kaitannya dengan istilah "bride pricing" akan membahas tentang aspek akuntansi yaitu proses penetapan harga.…”
Section: Tukan V M a S And Sawarjuwono Tunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan istilah belis yang merupakan metafora dari "bride pricing" di daerah Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Belis dalam artian yang lebih luas merupakan suatu bentuk mas kawin atau mahar, yang diberikan oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan, sebagai syarat dalam suatu proses pernikahan, banyak juga yang beranggapan bahwa belis tidak hanya sebagai mas kawin, tetapi juga sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap orang tua (Haning, 2006(Haning, , 2010, dan (Rodliyah, Purwasito, Sudardi, & Abdullah, 2017). Budaya belis dalam kaitannya dengan istilah "bride pricing" akan membahas tentang aspek akuntansi yaitu proses penetapan harga.…”
Section: Tukan V M a S And Sawarjuwono Tunclassified
“…Banyak hal biasanya berbicara tentang teori sosial kontemporer yang berusaha menganalisis suatu teori dan struktur yang dihasilkan oleh masyarakat. sementara hal yang sama akan menyajikan pandangan individu sebagai produsen realitas sosial (Farahmandian & Ehsaninia, 2012), (Lowes & Nunn, 2017), (Mbaye & Wagner, 2017), dan (Rodliyah et al, 2017). Secara tidak langsung pada proses ini kita akan berbicara tentang penetapan harga belis atau penetapan harga mas kawin pada perkawinan di kabupaten Rote Ndao.…”
Section: Tukan V M a S And Sawarjuwono Tunclassified
“…Peneliti lain menemukan terjadinya pergeseran respon masyarakat terutama generasi muda (Eden, Kebayantini & Zuryani, 2017) dan perubahan bentuk pembayaran belis seperti diketemukan Dade (2012). Sementara, komersialisasi belis berdampak pada pergeseran nilai dan esensi praktek belis itu sendiri (Rodliyah, Purwasito, Sudardi, & Abdullah, 2017;Eden, Kebayantini & Zuryani, 2017) Pemberian belis pihak calon pengantin laki-laki kepada perempuan sebagai tolok ukur martabat dan status sosial ekonomi. Belis juga berperan dalam penyatuan dua keluarga dalam perkawinan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Belis juga berperan dalam penyatuan dua keluarga dalam perkawinan. Belis menunjukkan karakter seorang yang bermartabat dengan sikap saling menghargai antara suami dan istri beserta seluruh keluarganya (Rodliyah, Purwasito, Sudardi, & Abdullah 2017). Secara simbolik, belis menunjukkan nilai dan derajat serta harga diri bagi calon pengantin pria untuk kemudian akan dihargai, dihormati oleh keluarga pengantin wanita (Wula, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation