Bercerita dengan Teknik Chain Story untuk Mengembangkan Karakter Anak Usia Dini

Abstract

Pengembangan karakter anak usia dini harus menjadi prioritas. Karena saat ini, karakter bangsa kita sudah mengalami reduksi di seluruh lini kehidupan. Apalagi metode bercerita yang digunakan dalam mengembangkan karakter anak kurang maksimal. Hasil observasi, guru di TK ABA Aisyiyah se Kota Medan juga belum maksimal menggunakan metode bercerita tersebut untuk mengembangkan karakter anak. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan prototype model pengembangan bercerita dengan teknik Chain Story. Subjek penelitiannya adalah para guru TK ABA di Kota Medan. Metode penelitiannya menggunakan analisis dokumen, observasi, wawancara, dan FGD. Teknik Chain Story dilakukan berpusat pada anak, guru sebagai pemantik cerita berdurasi singkat. Anak bebas bercerita dengan kata-kata, cara, dan gayanya sendiri. Namun, kontennya tetap sesuai dengan tema dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru mengawasi jalannya pembelajaran, menilai kemampuan dan karakter saat anak sedang bercerita. Penelitian ini berimplikasi pada penerapan metode bercerita yang tidak lagi berpusat pada guru, tetapi menjadi berpusat pada anak (Child Centered-Learning)

Peningkatan Sikap Tanggung Jawab Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

“…Metode bercerita menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan sikap tanggung jawab anak di TK Pertiwi Kwaderan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan di TK Fathinah dimana telah berhasil meningkatkan sikap tanggung jawab melalui metode bercerita berbasis kearifan lokal (Ulfah et al, 2023).…”

“…sikap tanggung jawab juga ditunjukkan dengan anak dapat menghargai waktu, anak dapat mengerjakan tugas yang diberikan, anak dapat menjaga barang miliknya, dan anak dapat meletakkan barang sesuai dengan tempatnya (Rohyati, 2015). (Ulfah et al, 2023). Metode bercerita untuk meningkatkan tanggung jawab anak juga pernah dilakukan di TK Karunia Kebraon Surabaya (Hasiana, 2023) dan di TK Fathinah (Ulfah et al, 2023).…”

“…(Ulfah et al, 2023). Metode bercerita untuk meningkatkan tanggung jawab anak juga pernah dilakukan di TK Karunia Kebraon Surabaya (Hasiana, 2023) dan di TK Fathinah (Ulfah et al, 2023). Namun belum ditemukan penelitian untuk meningkatkan sikap tanggungjawab menggunakan metode bercerita dengan media boneka tangan.…”

Perbedaan Perilaku Prososial Anak Usia Dini ditinjau dari Jenis Kelamin

“…Perilaku prososial akan cenderung lebih mudah berkembang pada anak-anak yang mendapatkan kehangatan, selalu mendapatkan respons, suportif baik dari orang tua maupun guru (Longobardi et al, 2021). Perilaku prososial anak akan membentuk karakter anak yang dapat distimulasi guru melalui kegiatan bercerita (Nurzannah et al, 2023). Namun sedikit berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Desouza & Czerniak, 2002) dimana mereka meneliti tentang perilaku sosial dan perbedaan gender anak prasekolah (4-5 tahun) yang terlibat dalam kegiatan sains, dimana hasil penelitian menjelaskan bahwa perilaku sosial anak laki-laki dan anak perempuan bersifat stereotip.…”