2017
DOI: 10.30738/spirits.v2i2.769
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Bekerja Pada Organisasi Yang Tidak Sehat: Peluang Atau Kutukan Bagi Karyawan?

Abstract: Objective of this paper is to explain behavior alternatives for employees ,'ho have job dissatisfaction. When accomplishing job task, the religious employees will certainly practice one of their code of belief that working is a kind of religious service. They work vigorously as if tomorrow will he the end of the world. When their organization is going to collapse, the religious employees experience cognitive dissonance (hopes and realities are unsynchronized). They have difficulties in practicing that working … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Karyawan yang bersemangat tinggi tentu tidak diperoleh dalam S waktu sekejap. Organisasi sudah bersusah payah mendidik karyawannya agar bermotivasi tinggi, antara lain dengan cara sistem seleksi yang jujur, pelatihan yang berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah kerja, pembayaran gaji yang memperhatikan prinsip UMP (Upah Minimum Propinsi), promosi karir yang jelas, asuransi yang membuat karyawan merasa aman, dan masih banyak strategi yang dilakuan bagian personalia organisasi (Probst, 2002;Riggio, 2003;Shinta, Yudhawati & Yosef, 2012;Wijono & Shinta, 2012).…”
Section: Abstrakunclassified
“…Karyawan yang bersemangat tinggi tentu tidak diperoleh dalam S waktu sekejap. Organisasi sudah bersusah payah mendidik karyawannya agar bermotivasi tinggi, antara lain dengan cara sistem seleksi yang jujur, pelatihan yang berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah kerja, pembayaran gaji yang memperhatikan prinsip UMP (Upah Minimum Propinsi), promosi karir yang jelas, asuransi yang membuat karyawan merasa aman, dan masih banyak strategi yang dilakuan bagian personalia organisasi (Probst, 2002;Riggio, 2003;Shinta, Yudhawati & Yosef, 2012;Wijono & Shinta, 2012).…”
Section: Abstrakunclassified