Beach-cast seagrass wrack contributes substantially to global greenhouse gas emissions

Liu, Songlin; Trevathan-Tackett, Stacey M.; Lewis, Carolyn J. Ewers; Ollivier, Quinn R.; Jiang, Zhijian; Huang, Xiaoping; Macreadie, Peter I.

doi:10.1016/j.jenvman.2018.10.047

Cited by 45 publications

(48 citation statements)

References 44 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Persentase dari kelarutan P2O5 dalam asam sitrat terhadap kadar P2O5 pada mineral juga dapat diketahui melalui uji efektivitas (254) agronomis. Uji efektivitas (254) agronomis dilakukan untuk mengetahui respons (26)(27)(28)(29)(30)(31)(32)(33)(34)(35) tanaman terhadap pemberian pupuk fosfat alam, yang ditunjukkan oleh nilai relative agronomi effectiveness (RAE). Kualitas fosfat alam dibedakan menjadi mutu A, B, C, dan D berdasarkan kadar P2O5 total dan kelarutannya dalam asam sitrat, seperti yang tertuang dalam SNI 02-3776-2005.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…(11,(44)(45)(46)(47)(48)(49)(50)(51)(52)(53)(54)(55) Pengawasan mutu fosfat alam perlu dilakukan untuk menghindari penggunaan fosfat (255) alam yang bermutu rendah atau pemalsuan, agar pupuk yang digunakan efektivitasnya tinggi sehingga mencegah pencemaran lingkungan. Reaktivitas (256) fosfat alam menunjukkan tingkat kemampuannya dalam melepaskan P yang potensial tersedia untuk tanaman (26)(27)(28)(29)(30)(31)(32)(33)(34)(35) . Namun, indikator tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk menduga jumlah dari P yang tersedia untuk tanaman karena efektivitas dari agronomi fosfat alam ditentukan oleh banyak faktor.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…(11,(44)(45)(46)(47)(48)(49)(50)(51)(52)(53)(54)(55) Fosfat yang banyak tersedia di alam sebagai batuan fosfat dengan kandungan tri kalsium fosfat yang tidak dapat larut dalam air. Agar dapat dimanfaatkan tanaman, batuan fosfat alam harus diubah menjadi senyawa fosfat yang dapat larut dalam air (26)(27)(28)(29)(30)(31)(32)(33)(34)(35) .Fosfat alam merupakan sumber pupuk P yang sangat efektif dan murah serta dapat pula meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman, hanya saja kualitas dari pupuk fosfat alam sangat bervariasi tergantung pada kandungan P2O5 (11,(44)(45)(46)(47)(48)(49)(50)(51)(52)(53)(54)(55) . Oleh karena itu, penggunaan dari fosfat alam secara langsung perlu memperhatikan kadar P2O5 total dan juga tersedia serta reaktivitasnya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Fosfor pentoksida : 4P + 5O2 → 2P2O5 ∆H= -3015 kJ Asam ortofosfat : P2O5 + 3H2O → 2H3PO4 ∆H= -188 KJ Gambar 3. Proses tanus listrik (electric furnace process) untuk pembuatan fosfat (26)(27)(28)(29)(30)(31)(32)(33)(34)(35) Proses tanur listrik (electric furnace process) memungkinkan penggunaan batuan fosfat kualitas lebih rendah daripada batuan fosfat yang digunakan untuk proses asam fosfat proses basah, karena ketidakmurniannya akan terbawa oleh terak. Bahkan batuan kualitas rendah lebih disukai karena mempunyai keseimbangan CaO/SiO2 yang lebih baik untuk pembentukan terak.…”

Section: Output Mm2 Minimization Dynamics Dan Properties ----------unclassified

“…Bilangan Nernst, kisaran konsentrasi linier dan batas deteksi (26)(27)(28)(29)(30)(31)(32)(33)(34)(35) Bilangan Nernst dapat diketahui dengan melihat kemiringan dari grafik yang diperoleh. Suatu ESI dikatakan baik jika ESI tersebut memiliki bilangan Nernst yang mendekati teoritis, limit deteksi yang rendah, dan memiliki rentang konsentrasi linier yang lebar.…”

Section: Bilangan Nernstunclassified

See 4 more Smart Citations

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Warlinda¹,

Zainul²

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Asam fosfat merupakan merupakan asam mineral anorganik yang memiliki rumus kimia H3PO4. Asam fosfat juga dikenal pula sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat(V). Asam fosfat berwujud zat padat dengan T.D =280°C dan T.L = 44,1°C dan pada temperatur tinggi (t =1040 °C), mengalami disosiasi. Sumber yang pada umumnya dari asam fosfat adalah larutan air 85%.Kelarutan senyawa asam fosfat menyebabkan terjadinya interaksi suatu sistem biologis yang mengamati sifat interaksi dari masing-masing molekul merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan akan sulit jika melalui percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler dan kinetik dari senyawa asam fosfat. Metode yang digunakan adalah dengan pemodelan menggunakan chem office serta melalui jurnal hasil penelitian mengenai asam fosfat. Sifat-sifat termokimia dari senyawa asam fosfat dalam fase liquid ∆𝑓𝐻0=-3055 kJ /mol,𝑆0 = 95,54 J/molK, dan ∆𝐺0= -3015 kJ/molK. Interaksi atau transformasi suatu ion dapat dilihat dari pengaruh aspek sifat termodinamika senyawa ion (asam fosfat) dalam suatu larutan melalui perhitungan viskositas, kecepatan hanyut,dan mobilitas yang akan mempengaruhi tingkat konduktivitas senyawa asam fosfat. Asam fosfat memiliki kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚, konduktivitas listrik 9,2 Ms/cm untuk persen massa 0,5%, mobilitas relative ion H+ dan PO43- adalah 1,62 dan 8,40 serta tingkat viskositas 3.86 mPa·s. Berdasarkan hasil kalkulasi dari Chem 3D, energy kinetik rotasi atau MM2 Dinamycs rata-rata dari asam fosfat sekitar 0.0278 dengan MM2 minimization total 3.4350

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Section: Output Mm2 Minimization Dynamics Dan Properties ----------unclassified

Section: Bilangan Nernstunclassified

See 3 more Smart Citations

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Warlinda¹,

Zainul²

2019

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

Beach Wrack Identification on Unmanned Aerial Vehicles Dataset Using Artificial Intelligence for Coastal Environmental Management

Adimoolam,

Maithili,

Leelavathy

et al. 2023

Transactions on Computer Systems and Networks

View full text Add to dashboard Cite

An Impact Assessment of Beach Wrack and Litter on Beach Ecosystem Services to Support Coastal Management at the Baltic Sea

Robbe

Woelfel

Balčiūnas

et al. 2021

Environmental Management

View full text Add to dashboard Cite

As accumulation zones, sandy beaches are temporal sinks for beach wrack and litter, both often seen as nuisances to tourists. Consequently, there is a need for beach management and an enhanced political interest to evaluate their ecosystem services. We applied a new online multidisciplinary assessment approach differentiating between the provision, potential, and flow at German and Lithuanian beaches (Southern Baltic Sea). We selected a set of services and assessed four beach scenarios developed accordingly to common management measures (different beach wrack and litter accumulations). We conducted comparative assessments involving 39 external experts using spread-sheets and workshops, an online survey as well as a combined data-based approach. Results indicated the relative importance of cultural (52.2%), regulating and maintenance (37.4%), and provisioning services (10.4%). Assessed impact scores showed that the removal of beach wrack is not favorable with regard to the overall ecosystem service provision. Contrarily, the removal of litter can increase the service flow significantly. When removing beach wrack, synergies between services should be used, i.e., use of biomass as material or further processing. However, trade-offs prevail between cultural services and the overall provision of beach ecosystem services (i.e., coastal protection and biodiversity). We recommend developing new and innovative beach cleaning techniques and procedures, i.e., different spatio-temporal patterns, e.g., mechanical vs. manually, daily vs. on-demand, whole beach width vs. patches. Our fast and easy-to-apply assessment approach can support decision-making processes within sustainable coastal management allowing us to show and compare the impacts of measures from a holistic ecosystem services perspective.

show abstract

Beach-cast seagrass wrack contributes substantially to global greenhouse gas emissions

Cited by 45 publications

References 44 publications

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Asam Posfat (H3PO4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid in Aqueous Solution

Beach Wrack Identification on Unmanned Aerial Vehicles Dataset Using Artificial Intelligence for Coastal Environmental Management

An Impact Assessment of Beach Wrack and Litter on Beach Ecosystem Services to Support Coastal Management at the Baltic Sea

Contact Info

Product

Resources

About