2020
DOI: 10.19184/ams.v6i3.13814
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Association Between Risk Factors with The Event of Nasopharynx Carcinoma in Soebandi Hospital Period Of January 2017- March 2019

Abstract: Abstract Nasopharyngeal carcinoma is the highest malignancy in the head and neck regio. The cause of nasopharyngeal carcinoma is unknown, but there are several risk factors that can trigger nasopharyngeal carcinoma which include age, gender, genetics, occupation, geographical location, consumption of salted fish, consumption of grilled fish / grilled meat, consumption of canned foods and smoking. This study aims to determine the risk factors that influence the incidence of nasopharyngeal carcinoma. The t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal tersebut terjadi karena pada masyarakat daerah pesisir biasanya lebih cenderung sering mengkonsumsi makanan-makanan laut dengan kandungan tinggi iodine dibandingkan dengan masyarakat pada daerah dataran tinggi yang cenderung jarang atau kurang mengonsumsi makanan-makanan laut yang tinggi akan iodine. Jika tingkat konsumsi iodine rendah maka angka kejadian gondok, hipotiroidisme, dan kretinisme akan menjadi tinggi, begitu juga sebaliknya (Elias et al, 2021;Fitria et al, 2020;Rahayuwati et al, 2020). Adanya perbedaan perilaku pada kedua daerah tersebut yaitu pada daerah pesisir dan dataran tinggi membuat penelitian ini mengambil sampel keluarga beresiko tumor tiroid sebesar 6,1% yang bertempat tinggal di pesisir Provinsi NTB dengan angka kejadian sebesar 0,85 per 100 penduduk (Dinkes NTB, 2020;Wang et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal tersebut terjadi karena pada masyarakat daerah pesisir biasanya lebih cenderung sering mengkonsumsi makanan-makanan laut dengan kandungan tinggi iodine dibandingkan dengan masyarakat pada daerah dataran tinggi yang cenderung jarang atau kurang mengonsumsi makanan-makanan laut yang tinggi akan iodine. Jika tingkat konsumsi iodine rendah maka angka kejadian gondok, hipotiroidisme, dan kretinisme akan menjadi tinggi, begitu juga sebaliknya (Elias et al, 2021;Fitria et al, 2020;Rahayuwati et al, 2020). Adanya perbedaan perilaku pada kedua daerah tersebut yaitu pada daerah pesisir dan dataran tinggi membuat penelitian ini mengambil sampel keluarga beresiko tumor tiroid sebesar 6,1% yang bertempat tinggal di pesisir Provinsi NTB dengan angka kejadian sebesar 0,85 per 100 penduduk (Dinkes NTB, 2020;Wang et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal tersebut sejalan dengan hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Fitria et al (2020) disebutkan bahwa masyarakat daerah pesisir termasuk ke dalam kelompok yang paling banyak mengkonsumsi makan-makanan hasil tangkap laut yang tentunya tinggi akan kandungan yodium. Hal inilah yang membuat masyarakat pesisir memiliki kadar konsumsi yodium yang baik yaitu kategori optimal (Fitria et al, 2020).…”
Section: Pembahasan Karakteristik Respondenunclassified