2021
DOI: 10.23917/forgeo.v35i2.15542
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Assessment of Watershed Carrying Capacity and Land Use Change on Flood Vulnerability Areas in Semarang City

Abstract: Human behavior can cause watershed problems, in which the use and carrying capacity of the watershed do not correspond. The objectives of this research are to determine the land use conditions and carrying capacity of the watersheds, and to analyze this capacity based on changes in land use and flood vulnerability areas. The research was conducted in five watersheds flowing are in flood-prone areas of Semarang City, namely Babon, Banjir Kanal Timur, Garang, Silandak, and Beringin, with a research area of 48,99… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 15 publications
0
8
0
1
Order By: Relevance
“…Semakin luas alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian maka akan bedampak pada jumlah produktivitas tanaman pangan yang ada dan sebaliknya. Analisis penyebab alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Widodaren Secara umum terdapat beberapa faktor yang pemicu dan penyebab terjadinya alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian antara lain: faktor kondisi sosial ekonomi petani (Ridwan, 2018), kesuburan tanah (Prilyscia, 2018;Wiwaha dan Kurniawan, 2020), ketersediaan air (Rahayu et al, 2018), pertumbuhan penduduk (Noeraga et al, 2020;Setyowati et al, 2021) Faktor penyebab terjadinya alih funsgi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian di Kecamatan Widodaren antara lain: harga jual produksi yang murah di pasaran, ketersediaan pupuk yang langka dan harga pupuk yang mahal, kebutuhan hidup semakin naik, kebijakan pemerintah daerah yang kurang memonitoring keberlanjutan kegiatan petani, sehingga banyak sawah yang terbengkelai karena aktivitas mengolah sawah oleh petani tidak berlanjut. Solusi jangka pendek yang dapat dilakukan untuk mencegah meningkatnya alih funsgi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian antara lain: mempertahankan kebijakan pemerintah daerah yang sudah ada saat ini, memberikan insentif bagi petani yang mampu mempertahankan produksinya dan pemerintah daerah bersedia membeli produk hasil pertanian petani di atas harga pasar.…”
Section: Analisis Spasial Temporal Alih Fungsi Lahanunclassified
“…Semakin luas alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian maka akan bedampak pada jumlah produktivitas tanaman pangan yang ada dan sebaliknya. Analisis penyebab alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Widodaren Secara umum terdapat beberapa faktor yang pemicu dan penyebab terjadinya alih fungsi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian antara lain: faktor kondisi sosial ekonomi petani (Ridwan, 2018), kesuburan tanah (Prilyscia, 2018;Wiwaha dan Kurniawan, 2020), ketersediaan air (Rahayu et al, 2018), pertumbuhan penduduk (Noeraga et al, 2020;Setyowati et al, 2021) Faktor penyebab terjadinya alih funsgi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian di Kecamatan Widodaren antara lain: harga jual produksi yang murah di pasaran, ketersediaan pupuk yang langka dan harga pupuk yang mahal, kebutuhan hidup semakin naik, kebijakan pemerintah daerah yang kurang memonitoring keberlanjutan kegiatan petani, sehingga banyak sawah yang terbengkelai karena aktivitas mengolah sawah oleh petani tidak berlanjut. Solusi jangka pendek yang dapat dilakukan untuk mencegah meningkatnya alih funsgi lahan pertanian (sawah) ke non pertanian antara lain: mempertahankan kebijakan pemerintah daerah yang sudah ada saat ini, memberikan insentif bagi petani yang mampu mempertahankan produksinya dan pemerintah daerah bersedia membeli produk hasil pertanian petani di atas harga pasar.…”
Section: Analisis Spasial Temporal Alih Fungsi Lahanunclassified
“…We used two types of data and combined them in order to make a comprehensive analysis. The LULC data were derived from Landsat 8 satellite imagery, which is commonly employed for LULC modelling (Afrin et al, 2019;Putra et al, 2017;Raziq et al, 2016;Setyowati, 2021;Wijaya, 2015), accessed through a GEE dataset. To capture the dynamics, we used the 2013 and 2021 data acquisitions.…”
Section: Data Acquisitionmentioning
confidence: 99%
“…The coastal length is around 105 km from the Bodri River estuary, Kendal Regency in the west to the Wulan River estuary, Demak Regency in the East. The coastal area of Semarang is an area where five rivers carry material from the land to enter the waters [22]. Coastal area of Semarang currently has experienced very rapid development because it becomes the main centre of economic growth in Central Java.…”
Section: Study Areamentioning
confidence: 99%