2016
DOI: 10.17977/um009v25i22016p147
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Asesmen Pemecahan Masalah Open-Ended Untuk Mengukur Profil Berpikir Kreatif Matematis Siswa Berdasar Gender

Abstract: The purpose of this qualitative research is describing open-ended problem solving assessments for measuring the profile of student's mathematical creative thinking, and describing student's mathematical gender-based creative thinking profile. The assessments forms were open-ended problem solving sheet and interview guide. The research subjects were 3 female and 3 male sixth graders at one of elementary school in Malang, whose mathematical creative thinking capability regarded as high, fair, low level for each … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
11

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5
3

Relationship

3
5

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(15 citation statements)
references
References 13 publications
(23 reference statements)
0
4
0
11
Order By: Relevance
“…Siswa 2 melakukan kesalahan fatal karena tidak mengikuti perintah soal yang meminta untuk memanfaatkan nilai determinan. Siswa diharuskan memberikan jawaban atau penyelesaian dalam memecahkan masalah matematika harus sesuai dengan perintah soal yang diajukan pada lembar pemecahan masalah (Sa'dijah, Rafiah, Gipayan, Qohar, & Anwar, 2016).…”
Section: Diskusi Pembahasan Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Ceritaunclassified
“…Siswa 2 melakukan kesalahan fatal karena tidak mengikuti perintah soal yang meminta untuk memanfaatkan nilai determinan. Siswa diharuskan memberikan jawaban atau penyelesaian dalam memecahkan masalah matematika harus sesuai dengan perintah soal yang diajukan pada lembar pemecahan masalah (Sa'dijah, Rafiah, Gipayan, Qohar, & Anwar, 2016).…”
Section: Diskusi Pembahasan Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Ceritaunclassified
“…Perbedaan yang muncul pada penelitian ini hanyalah terletak pada salah satu indikator fluency yaitu kemampuan untuk melihat kesalahan yang telah dilakukan, sementara pada indikator lain tidak ada yang berbeda. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rafiah & Ekawati (2017) Rafiah, Gipayana, Qohar, & Anwar (2017) meyakini bahwa perbedaan kreativitas matematika siswa ditinjau berdasarkan gender yang paling dominan ditemukan pada cara berpikir siswa laki-laki dan siswa perempuan untuk memecahkan masalah secara kreatif, bukan pada aspek fluency, flexibility, dan originality yang muncul pada pemecahan masalah.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan era 4.0 yang penting dimiliki oleh setiap siswa. Kreatif akan membuat siswa menjadi lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang begitu pesat (Sa'dijah, Rafiah, Gipayana, Qohar, & Anwar, 2017;Subanji, 2013;Švecová, Rumanova, & Pavlovičová, 2014). Orang-orang kreatif tidak akan takut mengalami kegagalan atau kesalahan (Santrock, 2013).…”
unclassified
“…Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif matematis tinggi ditemukan memiliki strategi khusus sehingga mampu menyelesaikan masalah open-ended [14]. Dalam memecahkan masalah, siswa banyak terlibat dalam kegiatan menantang sehingga para siswa mengalami kondisi-kondisi kreatif secara matematis melalui strategi pemecahan masalah yang mereka gunakan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan hasil pemecahan kedua masalah open-ended, siswa berpikir kreatif matematis tinggi menggunakan kemampuan berpikir induktif secara analogi. Hal dapat dipengaruhi oleh kemampuan penalaran siswa berpikir kreatif matematis tinggi yang juga tinggi [14].…”
Section: Gambar 3 Pemecahan Masalah Geometri Yang Diberikan Oleh Rsunclassified