2013
DOI: 10.24090/mnh.v7i2.564
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aplikasi Teori Double Movement Fazlur Rahman terhadap Doktrin Kewarisan Islam Klasik

Abstract: Perbedaan metode tafsir mengakibatkan perbedaan produk hukum. Salah satu dari berbagai banyak isu yang kerap kali menjadi tema perdebatan adalah kewarisan Islam. Dalam hal waris, mayoritas ulama klasik memandang bahwa ketentuannya bersifat tetap (qat’i) dan tidak boleh ada perubahan atas dirinya. Berbeda dengan pendapat yang dilontarkan kalangan progressif bahwa perlu adanya redefinisi terhadap istilah qat’i dengan melihat sejarah atas eksistensinya. Tawaran segar muncul dari Fazlur Rahman, intelektual muslim … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Dari gerakan kedua terlihat bahwa Fazlu Rahman beranjak dari metodologi usul fiqh lama yang cenderung literalis, menuju penggunaan pertimbangan ilmu bantu lain seperti misalnya yang bersifat kealaman maupun humaniora yang bertujuan agar para mujtahid mendapat pesan moral yang benar dan tidak terjebak pada pemahaman yang literal saja (Muttaqin, 2013a). Fazlu Rahman memaknai model di atas sebagai upaya menginterpretasi makna suatu teks dan konteks yang berada di masa lampau untuk kemudian mereinterpretasikan kembali aturan tersebut, baik itu memperluas, Copyright © 2023 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659 membatasi, ataupun memodifikasi sehingga tepat untuk situasi yang baru.…”
Section: Teori Double Movementunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Dari gerakan kedua terlihat bahwa Fazlu Rahman beranjak dari metodologi usul fiqh lama yang cenderung literalis, menuju penggunaan pertimbangan ilmu bantu lain seperti misalnya yang bersifat kealaman maupun humaniora yang bertujuan agar para mujtahid mendapat pesan moral yang benar dan tidak terjebak pada pemahaman yang literal saja (Muttaqin, 2013a). Fazlu Rahman memaknai model di atas sebagai upaya menginterpretasi makna suatu teks dan konteks yang berada di masa lampau untuk kemudian mereinterpretasikan kembali aturan tersebut, baik itu memperluas, Copyright © 2023 | Al-Fahmu | E-ISSN: 2962-9314 | P-ISSN: 2964-1659 membatasi, ataupun memodifikasi sehingga tepat untuk situasi yang baru.…”
Section: Teori Double Movementunclassified
“…Dan pada gerakan kedua mengkaji keadaan sosial masyarakat kontemporer untuk penerapan nilai-nilai umum al-Qur'an. Selain itu teori double movement ini juga memandang ayatayat al-Qur'an merupakan satu kesatuan yang padu, yaitu maknanya baru bisa dipahami dengan menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an secara totalitas dan memfungsikan sebab turunnya ayat sebagai data sejarah yang penting dalam memahami makna dan pesan pada ayat tersebut (Muttaqin, 2013b).…”
Section: Teori Double Movementunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Bahkan disebagian kasus, perempuan lebih mampu mencari nafkah untuk keluarganya. 25 Artinya sistem sosial sudah tidak patriaki lagi, akan tetapi laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan dan kesempatan yang sama.…”
Section: E Penerapan Teori Double Movement Dalam Kasus Pologamiunclassified