2018
DOI: 10.13181/mji.v27i1.2189
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Antiviral effect of <em>Archidendron pauciflorum</em> leaves extract to hepatitis C virus: An <em>in vitro</em> study in JFH-1 strain

Abstract: Background: Hepatitis C virus (HCV) is a leading cause of chronic liver diseases. Drug resistance to the regimen is also increasing. Hence, there is a need for new anti-HCV agents that are less toxic and more efficacious. The aim of this study is to evaluate the  possibility of A. pauciflorum extracts can be a antiviral drug.Methods: Huh-7it cells were infected with the HCV genotype 2a strain JFH-I in the presence of methanol extracts of Archidenron pauciflorum. The methanol extract further partition used n-he… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 27 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan tidak hanya berupa biji, tetapi juga kulit biji, kulit ari biji, kulit batang, dan kayunya. Daun jengkol memiliki khasiat sebagai antivirus hepatitis C (Hartati et al, 2018), sebagai obat luka (Yunitasari et al, 2016), dan antibakteri (Rahmawati et al, 2009). Kulit biji jengkol dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak (Hidayah et al, 2019), anti bakteri (Hidayati & Kristijono, 2019), dan sebagai anti oksidan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan tidak hanya berupa biji, tetapi juga kulit biji, kulit ari biji, kulit batang, dan kayunya. Daun jengkol memiliki khasiat sebagai antivirus hepatitis C (Hartati et al, 2018), sebagai obat luka (Yunitasari et al, 2016), dan antibakteri (Rahmawati et al, 2009). Kulit biji jengkol dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak (Hidayah et al, 2019), anti bakteri (Hidayati & Kristijono, 2019), dan sebagai anti oksidan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nielsen) di Indonesia lebih dikenal dengan nama "jengkol" secara empiris daunnya digunakan masyarakat untuk mengobati luka, kudis, dan bisul. Aktivitas farmakologi dari daun jengkol antara lain, ekstrak metanol daun jengkol sangat potensial sebagai antivirus hepatitis C dengan nilai IC50% sebesar 72,5 µg/ml (Hartati et al, 2018). Ekstrak etanol daun jengkol mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Salni dkk,.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…190 Ekstrak metanol daun A. pauciflorum dan fraksinya mempunyai aktivitas sebagai anti-HCV melalui penghambatan masuknya virus. 217 Beberapa senyawa tumbuhan Fabaceae seperti asam kafeat (terkandung pada E. variegata, 175 V. radiata, 207 I. fagifer 201 ) juga mampu menghambat multiplikasi virus dengan berikatan langsung pada enzim yang diperlukan untuk replikasi RNA. 219 Infeksi virus lainnya seperti HIV akan mempengaruhi sistem imunitas dan memicu terjadinya stres oksidatif pada organ hati penderita yang dapat berkembang menjadi penyakit hati.…”
Section: Tumbuhan Dari Famili Fabaceae Dan Penyakit Liverunclassified