Abstract:Background: Antioxidants are a group of organic molecules and enzymes that work synergistically to enhance cellular defenses and combat oxidative stress. Antioxidants can come from plants because they contain many groups of phytochemical compounds and vitamins. One of the plants that has compounds with antioxidant activity is cassava. Objective: To measure the antioxidant activity of methanol extract of cassava leaves using the CUPRAC method. Methods: Cassava leaves were extracted by maceration using methanol… Show more
“…This solution is then incubated for 30 minutes in a dark place. After incubation, the absorbance of the solution was measured using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 400-600 nm (Apak et al, 2014;Sayakti et al, 2022).…”
Section: Determination Of Maximum Wavelengthmentioning
confidence: 99%
“…The mixture is incubated at room temperature and in the dark for 30 minutes. Absorbance was measured using a UV-Vis Spectrophotometer at the maximum wavelength obtained (Apak et al, 2014;Sayakti et al, 2022).…”
Background: Excessive exposure to free radicals can trigger various degenerative diseases. Therefore, external antioxidants are needed from nature. One plant with the potential as a natural antioxidant is Balik Angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz).
Objective: This study aimed to determine the differences in the content of secondary metabolites and the antioxidant capacity of the aqueous extract of balik angin leaves from two different extractions.
Method: The extraction methods were maceration and infundation, followed by phytochemical screening to identify secondary metabolites. The antioxidant activity assay was carried out by UV-Vis spectrophotometry by measuring the absorbance of the sample reaction with CUPRAC and FRAP reagents.
Result: The phytochemical screening results of balik angin leaves infusion contained phenols, flavonoids, saponins, triterpenoids, and tannins, while the macerated extract obtained triterpenoids and tannins negatively. The quantitative assay showed the balik angin leaves infusion resulted in a powerful antioxidant category with EC50 values of 17.762 µg/mL and highly antioxidant content, which was 726 mg AAE/g extract compared to macerated aqueous extract antioxidant capacity with EC50 values of 44.719 µg/mL and 635 mg AAE/g extract antioxidant content.
Conclusion: The infused aqueous extract of balik angin leaves has the potential to be a powerful antioxidant compared to the maceration product.
“…This solution is then incubated for 30 minutes in a dark place. After incubation, the absorbance of the solution was measured using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 400-600 nm (Apak et al, 2014;Sayakti et al, 2022).…”
Section: Determination Of Maximum Wavelengthmentioning
confidence: 99%
“…The mixture is incubated at room temperature and in the dark for 30 minutes. Absorbance was measured using a UV-Vis Spectrophotometer at the maximum wavelength obtained (Apak et al, 2014;Sayakti et al, 2022).…”
Background: Excessive exposure to free radicals can trigger various degenerative diseases. Therefore, external antioxidants are needed from nature. One plant with the potential as a natural antioxidant is Balik Angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz).
Objective: This study aimed to determine the differences in the content of secondary metabolites and the antioxidant capacity of the aqueous extract of balik angin leaves from two different extractions.
Method: The extraction methods were maceration and infundation, followed by phytochemical screening to identify secondary metabolites. The antioxidant activity assay was carried out by UV-Vis spectrophotometry by measuring the absorbance of the sample reaction with CUPRAC and FRAP reagents.
Result: The phytochemical screening results of balik angin leaves infusion contained phenols, flavonoids, saponins, triterpenoids, and tannins, while the macerated extract obtained triterpenoids and tannins negatively. The quantitative assay showed the balik angin leaves infusion resulted in a powerful antioxidant category with EC50 values of 17.762 µg/mL and highly antioxidant content, which was 726 mg AAE/g extract compared to macerated aqueous extract antioxidant capacity with EC50 values of 44.719 µg/mL and 635 mg AAE/g extract antioxidant content.
Conclusion: The infused aqueous extract of balik angin leaves has the potential to be a powerful antioxidant compared to the maceration product.
“…Dari hasil penelitian ini, skrining fitokimia tanaman singkong ditemukan beberapa senyawa aktif berupa triterpenoid dengan rf 0,35 dan 0,43, alkaloid dengan rf 0,71 dan 0,78, flavanoid dengan rf 0,54 dan 0,78, selain itu juga ada tanin, dan saponin, dimana nilai rf masing masing senyawa menunjukan nilai positif pada rentang rujukan 0,2-0,8 berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sari & Meitisa, 2017) Pelaksanaan skrining fitokimia dengan metode kromatografi kertas dua dimensi mendapatkan hasil golongan flavonol 3-O-Glikosida sekaligus dengan skrining kromatografi lapis tipis dengan hasil RF yang di dapatkan senilai (0,82).…”
D-allethrin masuk menyebabkan penurunan kadar hemoglobin dalam darah,d-allethrin masuk sebagai senyawa bebas ke dalam tubuh dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas yang dapat menganggu suplay darah terhadap jaringan ke selurih tubuh. Adapun jenis desain penelitian yang dilakukan secara eksperimental dengan rancangan perbandingan tes dengan kelompok kontrol. penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian ekstrak daun singkong dengan dosis bertingkat terhadap hemogobin dan hematokrit dari semua perlakuan pemberian eksrak daun singkong di ketahui bahwa kadar hemoglobin yang tinggi di yaitu pada perlakuan 3 dengan dosis 0,81 senilai (11,8 g/dl) dan (40,7%) Dari hasil penelitian uji pengaruh pemberian ekstrak daun singkong dengan dosis bertingkat terhadap hemoglobin dan hematokrit pada mencit yang di paparkan d allethrin terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun singkong dengan dosis 0.28, 0.58, dan 0.81 terhadap hemoglobin dan hematokrit pada mencit yang di paparkan d allethrin.peningkatan kadar hemoglobin dan hematorit pada pemberia ekstrak dengan dosis 0.81 lebih berpengaruh pada mencit dari pada perlakuan pemberian ekstrak dengan dosis lainya.
“…Perhitungan nilai IC50 untuk mendapatkan persamaan regresi linier y= bx + a yang diperoleh dari nilai konsentrasi sampel dan % inhibisi. Semakin rendah nilai IC50 yang didapatkan maka semakin baik aktivitas antioksidannya (Sayakti et al, 2022). Sehingga diperoleh nilai IC50 dari ekstrak etil asetat daun Tigaron religiosa) sebesar 114,0457 ppm yang termasuk kedalam golongan sedang (<150 ppm).…”
Ekstrak metanol daun Tigaron (Crateva religiosa) dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang sangat kuat. Perbedaan polaritas pelarut dalam ekstrak dapat mempengaruhi hasil aktivitas farmakologi contohnya seperti pelarut etil asetat pada aktivitas antioksidan. Pelarut etil asetat bersifat semipolar dibandingkan metanol sehingga diharapkan dapat menarik secara optimal senyawa seperti flavonoid dan fenol yang berperan sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat daun Tigaron (Crateva religiosa). Skrining Fitokimia dilakukan secara kualitatif, sedangkan untuk aktivitas antioksidan dilakukan secara kuantitatif dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dan pembanding kuersetin. Ekstrak etil asetat daun Tigaron (Crateva religiosa) diekstraksi dengan metode maserasi. Pengujian skrining fitokimia yang memperoleh hasil positif pada golongan alkaloid, fenol, flavonoid, dan steroid. Pengujian antioksidan menggunakan pembanding kuersetin memperoleh hasil IC50 sebesar 3,4384 ppm dan ekstrak etil asetat daun Tigaron (Crateva religiosa) memperoleh hasil IC50 sebesar 114,0457 ppm. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun Tigaron (Crateva religiosa) memiliki potensi yang sedang sebagai antioksidan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.