Annotation: travel and thrombosis

Abstract

Travel appears to be a weak risk factor for venous thromboembolism (VTE) and is more relevant for passengers with additional VTE risk factors. The association is not limited to air travel and is related to duration of travel. Life‐threatening pulmonary embolism (PE) is rare. There is limited evidence to support interventions, including ‘sensible measures’, graduated compression stockings (GCS) and low‐molecular‐weight heparin (LMWH). It is difficult to confidently define a population who would benefit from thromboprophylaxis and no validated risk assessment exists for this purpose. LMWH has traditionally been used for flight thromboprophylaxis but a direct oral anticoagulant (DOAC) would be a more appealing oral option.

Perjalanan Udara pada Penderita Penyakit Jantung: Amankah?

“…Algoritma pencegahan VTE untuk penumpang penerbangan. 17 tekanan darah tidak terkontrol. 8 Tidak ada batasan nilai tekanan darah untuk "hipertensi yang tidak terkontrol".…”

“…12 Tromboemboli Vena Terdapat tiga faktor yang berkontribusi terhadap risiko trombosis vena menurut trias Virchow, yaitu stasis vena, hiperkoagulabilitas, dan kerusakan endotel. 17,18 Penurunan tekanan udara, terlepasnya nitrat oksida, serta imobilitas akan dapat meningkatkan risiko VTE, terutama jika indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m 2 . Selain itu, faktor kabin seperti hipoksia pada ketinggian berpotensi menyebabkan fibrinolisis.…”

“…Selain itu, faktor kabin seperti hipoksia pada ketinggian berpotensi menyebabkan fibrinolisis. 17 Sebuah penelitian cross-sectional, mengukur tingkat aktivasi koagulasi dan fibrinolisis sebelum, selama, dan setelah penerbangan berdurasi 8 jam; didapatkan peningkatan trombin-antitrombin (TAT) yang tinggi pada 17% individu. Risiko VTE masih dapat terjadi hingga 1 bulan setelah penerbangan jarak jauh, sebagian besar kasus terjadi pada minggu pertama.…”

“…Risiko VTE masih dapat terjadi hingga 1 bulan setelah penerbangan jarak jauh, sebagian besar kasus terjadi pada minggu pertama. 17 Berdasarkan American College of Chest Physicians (ACCP), aspirin atau antikoagulan lain tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagai profilaksis VTE rutin sebelum melakukan perjalanan udara. 2 Stoking kompresi di bawah lutut hanya direkomendasikan pada penumpang dengan risiko VTE yang sangat tinggi, yaitu riwayat VTE sebelumnya, keganasan aktif, operasi yang baru dilakukan, usia lanjut, gangguan tromboemboli, obesitas berat, atau kehamilan.…”

Perioperative air travel increases the risk of venous thromboembolism following lower limb arthroplasty

“…Schobersberger et al [ 14 ] demonstrated activation of the coagulation cascade coupled with a reduction in fibrinolysis in 20 volunteers after a long haul flight and postulated a number of mechanisms for these findings. These include prolonged stasis in a seated position, resulting in reduced function of the calf muscle pump as well as dehydration with consumption of alcohol or caffeine [ 15 ]. At cruising altitude, cabin air pressure is below that routinely experienced at sea level resulting in hypobaric hypoxia, which in itself may lead to activation of the coagulation cascade [ 16 ], though these results have not been reproduced elsewhere[ 17 ].…”