2020
DOI: 10.31091/mudra.v35i2.975
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Animasi sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Tri Kaya Parisudha untuk Anak-Anak

Abstract: Pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan pada anak sejak dini, terutama saat ia berada dalam fase imitasi, di mana anak belajar meniru perangai seperti cara bicara dan cara bersikap yang diambil dari model yang diteladani. Meniru dengan keteladanan mengajarkan anak untuk mengembangkan moral, sosial dan spiritual mereka. Salah satu landasan pendidikan karakter dalam Hindu adalah ajaran Tri Kaya Parisudha, yang terdiri dari Manacika, Wacika, dan Kayika. Ajaran ini sangat penting untuk dipahami dan diam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 13 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Karakter atau tokoh dalam animasi adalah salah satu komponen animasi yang tidak hanya gambaran sosok, namun juga harus memiliki bentuk, kepribadian, fitur, dan tingkah lakunya sendiri (Kuspiyah et al, 2021). Mengutip Blair, Lawe, Irfansyah dan Ahmad mengatakan bahwa kualitas sebuah karakter harus dipertimbangkan dengan matang, agar karakter tersebut dapat nampak hidup dan dapat dipercaya oleh penonton (Lawe et al, 2020). Kuspiyah dkk., mengatakan bahwa pembuatan karakter dilakukan dengan mencari referensi sebagai acuan pembuatan karakter dan selanjutnya membuat garis pola karakter yang akan mempermudah proses selanjutnya (Kuspiyah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karakter atau tokoh dalam animasi adalah salah satu komponen animasi yang tidak hanya gambaran sosok, namun juga harus memiliki bentuk, kepribadian, fitur, dan tingkah lakunya sendiri (Kuspiyah et al, 2021). Mengutip Blair, Lawe, Irfansyah dan Ahmad mengatakan bahwa kualitas sebuah karakter harus dipertimbangkan dengan matang, agar karakter tersebut dapat nampak hidup dan dapat dipercaya oleh penonton (Lawe et al, 2020). Kuspiyah dkk., mengatakan bahwa pembuatan karakter dilakukan dengan mencari referensi sebagai acuan pembuatan karakter dan selanjutnya membuat garis pola karakter yang akan mempermudah proses selanjutnya (Kuspiyah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan cara ini, mereka dapat melakukan, merasakan, menyentuh, dan menjelajahi media yang digunakan dalam pembelajaran (Yuniarni et al, 2020). Usia dini memasuki masa imitasi, Anak-anak akan menirukan apa yang dilihat dan yang didengar yang mana merupakan cara untuk membentuk karakter mereka (Rangga Lawe et al, 2020). Dalam proses pembelajaran, media atau objek-objek yang mendukung kegiatan juga memiliki peran penting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu problematika tersebut adalah gaya hidup berlebihan (Sumiyati, 2017;Utama Alamsyah et al, 2021). Gaya hidup berlebihan dan karakter yang didapat dari anak biasanya ditiru oleh anak-anak melalui media sosial (Rangga Lawe et al, 2020). Hal ini menimbulkan anak untuk mengikuti gaya hidup berfoya-foya tanpa menyadari dampaknya dimasa mendatang (Wahyudi & Linawati, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified