2019
DOI: 10.1088/1755-1315/276/1/012026
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analysis of Nutritional Content of Fresh Sea Worm Honingka (Siphonosoma australe-australe) as a Potential Food Source for Communities

Abstract: Honingka worms (Siphonosoma australe-australe) can be found in the Wakatobi Islands, Southeast Sulawesi. Honingka worms have been used as food traditional medicine. Honingka worms have never been tested in terms of nutritional content. This study aimed to determine the nutritional content of wet worms. This research was conducted at Testing Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Halu Oleo Kendari University from September to October 2017. This study was descriptive quantitative research. The data… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 14 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Sipuncula berperanan penting dalam terjadinya bioturbasi sedimen dan menjadi sumber makanan bagi organisme yang berada di tingkat trofik lebih tinggi (Kedra & Wlodarska-Kowalczuk 2008;Mark & Monika 2009). Selain itu, hewan ini mendistribusikan bahan organik dari permukaan ke dasar sedimen, sekaligus dapat dan mempengaruhi distribusi mikroorganisme pengurai di sedimen (Li et al 2015;2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Sipuncula berperanan penting dalam terjadinya bioturbasi sedimen dan menjadi sumber makanan bagi organisme yang berada di tingkat trofik lebih tinggi (Kedra & Wlodarska-Kowalczuk 2008;Mark & Monika 2009). Selain itu, hewan ini mendistribusikan bahan organik dari permukaan ke dasar sedimen, sekaligus dapat dan mempengaruhi distribusi mikroorganisme pengurai di sedimen (Li et al 2015;2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keberadaan cacing kacang di Pantai Toronipa (Wati et al 2021;Nurhikma et al 2017) dan perairan lainnya di seluruh Indonesia (Ferdinandus et al 2022;Silaban & Rieuwpassa, 2019;Rahayu et al 2019;Rahayu 2018;Fakhrurrozi, 2011;Pradina 1993) bahkan di seluruh dunia (Li et al 2019;Nam et al 2019;Li et al 2017;Zhang et al 2011) ditandai oleh munculnya gundukan-gundukan (mounds) di ekosistem lamun (seagrass beds) dan terlihat jelas pada saat kondisi perairan sedang surut (low tide). Setiap gundukan dihuni oleh satu (individu) cacing kacang, dengan kedalaman liang berkisar 50-200 mm (Wati et al 2021).…”
Section: Tektur Substratunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Tingginya kadar protein dari gelatin sipou dapat bersumber dari bahan baku yang digunakan. Cacing sipou memiliki kandungan protein 17,288% (Rahayu et al, 2019), 16,88 -17,13% (Silaban dan Nanlohy, 2011, kandungan protein sipou segar 10,11±0,80% dan sipou dengan freese dry 56,35%.…”
Section: Kadar Proteinunclassified